Banda Aceh-KemenagNews (27/7/2012) Erat sekali kaitan antara puasa dengan doa. Sehingga salaah satu ayat tentang doa, ada dalam paket ayat-ayat puasa Ramadhan (QS. Al-Baqarah 183-188). Ayat tentang doa (QS. Al-Baqarah 186): "Wa idza sa-alaka 'ibady 'anny fa inny qarib, ujibu da'wata da-'i idza da'any, fal yastajibuly wal yu'minuby, la'allahum yahtadun.""Kedekatan hamba dengan Allah memang tidak bisa digambarkan. Namun apa pun yang kita pinta, apalagi di bulan Ramadhan, akan besar peluan diterima (mustajabah/maqbul)," ungkap Prof. DR. Al-Yasa' Abubakar, MA, Direktur Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, dalam khutbah Jumat di Masjid At-Taqwa, Muhammadiyah Banda Aceh (27/7)."Tidak ada dalil yang menyatakan doa dalam bahasa Arab lebih baik, lebih mudah diterima daripada doa dalam bahasa Indonesia, tidak ada dalil itu. Yang ada dalil adalah, doa yang paling memungkinkan dimaqbulkan, itu doa dari hati yang ikhlas," tambah Al-Yasa', Pengurus DPW Muhammadiyah Aceh, dalam khutbah di masjid di Jl. KH. Ahmad Dahlan itu."Karena Allah dekat, Allah menerima doa kita, meski dalam hati. Bahkan doa dalam hati, lebih besar peluang diterima, apalagi manakala sendirian di tengah malam, daripada berdoa dengan bersuara besar, yang memungkinkan saat munajat itu, ada riya' dan takabbur. Sungguh ikhlas dengan riya' dan takabbur tidak bisa dipertemukan," banding Guru Besar Fiqh pada Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry lagi. [abu yusuf/yakub]