CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Kenang Jasa Pahlawan, Jajaran Kemenag Ziarahi Makam "Singo Tanoh Singkil"

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 652
Selasa, 28 Desember 2021
Featured Image

Subulussalam (Faisal)-- Subulussalam merupakan salah satu Pemerintah Kota di Provinsi Aceh, lahir pada tanggal 2 Januari 2007 hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil. Sebagai salah satu dari lima Pemerintahan Kota di Aceh, Kota Subulussalam memiliki lima Kecamatan, yaitu Simpang Kiri, Penanggalan, Sultan Daulat, Rundeng dan Longkib.

Kecamatan Sultan Daulat yang terletak berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Selatan merupakan pintu masuk utama ke Kota julukan Sada Kata bila menempuh lintas barat selatan Provinsi Aceh.

Penamaan Sultan Daulat sebagai salah satu nama kecamatan di negeri penghasil kayu kapur terbaik kelas dunia ini tentu saja punya nilai sejarah tersendiri. Bedasarkan kisah cerita Sultan Daulat adalah salah seorang raja yang tersohor berjuluk "Singo Tanoh Singkil".

Sultan  Daulat seorang raja bermarga Sambo dan dikenal sebagai pahlawan dalam perjuangan melawan Belanda, saat ini sudah dijadikan sebagai Pahlawan Daerah Kota Subulussalam dan sedang diusulkan menjadi Pahlawan Nasional dikarenakan kontribusinya terhadap kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia.

Pemerhati kerajaan Sultan Daulat, Ustaz Sabaruddin Siahaan SPdI, (Harian Serambi Indonesia, edisi 10/11/2019) menceritakan, pada tahun 1940 seluruh Tanoh (tanah) Singkil (Kabupaten Aceh Singkil dan Pemko Subulussalam sekarang) sudah jatuh ke tangan Belanda.

Seluruh kerajaan kecil baik yang berada di sepanjang Lae Cinendang seperti kerajaan Tanjong Mas, Silatong, Seping dan lainnya maupun yang berada di sepanjang Lae Sungraya seperti kerajaan Tualang, Binanga, Pasir Bello dan lainnya sudah tunduk kepada Belanda. Kecuali kerajaan Batu-batu yang dipimpin oleh Sultan Daulat Sambo.

Sejak kecil Raja Batu-batu ini telah belajar ilmu siasat perang kepada ayahnya Sutan Bagindo sambo.

Selain ahli ilmu siasat perang, Sultan Daulat juga ahli silat, kebal  dan megegoh (memiliki tenaga yang luar biasa). Ia mampu mengangkat rumah panggung seorang diri dan menyembelih kerbau seorang diri tanpa perlu diikat.

Berbekal ilmu dan kekuatan tersebut serta semangat juang dari sahabatnya Sultan Sisingamangaraja XII, membuat Sultan Daulat Sambo tidak mau tunduk seperti raja-raja lain sekitarnya dan tetap bersikukuh melawan penjajahan Belanda hingga akhir hayatnya.

Pada tahun 1929 Sultan Daulat Sambo, pahlawan kusuma bangsa itu meninggal dunia dan dimakamkan di pinggir Lae Batu-batu Kecamatan Sultan Daulat, berjarak sekitar 30 menit perjalanan dari Kota Subulussalam.

Sebagai penghormatan, jajaran Kantor Kementerian Agama Kota Subulussalam dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti ke 76, melakukan ziarah ke Makam Sultan Daulat Sambo. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud refleksi dan hening cipta untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Ujar Jamhuri, SHI selaku pimpinan rombongan mewakili Kepala Kantor Kemenag Kota Subulussalam, (28/12/2021).

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh