CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Keluarga Sakinah Itu Ada, bukan Omong Kosong, tapi tidak Pula Turun dari Langit

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 375
Rabu, 17 Oktober 2012
Featured Image
Banda Aceh-KemenagNews (17/10/2012) Perlu upaya dan doa untuk mewujudkan sebuah keluarga yang `samara` (sakinah mawaddah wa rahmah), atau keluarga yang tenang, penuh kasih dan sayang. Semua ada contoh dan patron, yakni keluarga Nabi Muhammad SAW, bersama sahabatnya. "Bagaikan sebuah film di televisi, yang adegannya enak ditonton dan piawai, padahal karya itu, tetap buatan sang penulis skenario dan sutradara serta latihan para aktor yang sangat lama, demikian juga dengan keluarga yang bahagia dan damai. Itu bukan omong kosong dan mimpi, tapi bisa ada di setiap rumah kita, dengan segenap tanggung jawab dan kebersamaan. Kelurga sakinah itu bukan hanya teori, tapi aksi nyata, yang butuh ketekunan dan kesabaran, serta pengertian" ajak DR. Tgk. H. Syukri M. Yusuf, MA, penceramah ba`da zhuhur di Mushalla Al-Ikhlas Kanwil Kemenag Aceh (17/10).DR. Syukri, Dosen dan salah satu pejabat di Dinas Syariat Islam Aceh itu, dalam `Kajian Rabuan` awal Dzulhijjah 1433 H itu, melanjutkan, bahwa agama dan akhlaq akan membuat cantik dan tampan siapa pun yang menyandangnya. Insya Allah dengan memilih pasangan yang beragama yang baik (taat), akan bahagia, bukan hanya mempertimbangkan harta, keluarga, dan kecantikannya."Jika ada wanita yang paling cantik, atau tak ada yang cantik melebihinya, dan itu istri kita (bagaikan produk yang cantik dari sebuah pabrik, setelah itu pabriknya tutup atau terbakar, tidak berproduksi lagi), tidak ada jaminan akan sakinah, jika bukan meneladankan model keluarga Nabi SAW, sahabat dan ikutannya yang shalih, yang bisa menjadi teladan," lanjut Tgk, Syukri, alumni sebuah kampus di Timur Tengah itu. Di antara yang membuat keluarga awet dan damai, Rasulullah SAW mengajarkan ialah, saling menjaga perasaan dan saling mengalah. Misal, Nabi pernah tidak menegetuk pintu lantaran sudah lurut pulang ke rumah, dan hanya tidur di luar hingga shubuh. Nabi mengajarkan juga `takalluf` artinya, menyenangkan suami/istri, yang akan kesal jika kita bilang apa adanya, misalnya, memuji hasil belanjaan, atau hasil kerjanya. Padahal bukan pujian yang layak disandangkan atasnya, tapi kritikan. Ini demi menyenangkan pasangan, boleh bilang sebaliknya, tapi jangan berbohong. Misal, suami dibilang istri, "lagak that bajee droe neueh bloe - cantik benar baju yang abang beli." Padahal itu baju yang tak bagus. Demikian intisari kultum medio Oktober 2012 di mushalla Kanwil Jalan Abu Lam U Nomor 9, yang diprotolkan oleh Afnan, S.Kom (staf Subbag Kepegawaian dan Ortala), yang siang itu memang agak minim jamaah, yang sebagian jamaah setia mendengar di ruangan masing-masing, bukan meramaikan shaf zhuhur di awal waktu, atau sebagian memang lagi `halangan`. "Banyak setan memang yang mengawal kita, agar `belok` ke tempat lain saja, bukan ke tempat shalat dan pengajian, jika diajak untuk mengaji," sindir Teungku Syukri di awal ceramah yang dikelola Bidang Penamas itu. [yakub]
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh