[Idi | Jamaluddin] Seseorang dikatakan berkat umurnya bukan karena ia hidup lama hingga puluhan atau ratusan tahun, tapi umur yang berkat apabila ia hidup dengan taat dan selalu dalam beribadah kepada Allah SWT meskipun hidup belum mencapai umur seratus tahun.
Hal ini disampaikan M. Rizal pegawai Badan Koordinasi Pemberdayaan Perempuan Aceh Timur selaku khatib jum’at di mesjid Baitul Muttaqin gampong Jawa Idi rayeuk, Jum’at (4/4).
Menantu dari Abon Kamarullah,S.Ag, mantan Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Timur itu memaparkan tentang derajat manusia yang dapat lebih hina dari binatang ternak.
Orang-orang yang lalai terhadap ayat-ayat Allah di alam semesta dan di dalam kehidupan, dan yang lalai terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada diri mereka dan orang lain. Sehingga, tidak melihat adanya tangan Allah pada semua itu. Maka, mereka itu bagaikan binatang ternak bahkan lebih sesat lagi.
Menurutnya binatang ternak memiliki perangkat-perangkat instingtif yang dapat menuntun mereka. Sedangkan, jin dan manusia ditambah lagi dengan kalbu yang dapat memahami, mata yang dapat memandang, dan telinga yang dapat menangkap suara.
“Apabila mereka tidak membuka hati, mata, dan pendengaran mereka untuk memikirkan dan merenungkan ketika mereka menempuh kehidupan dengan lengah, maka mereka itu lebih sesat dari pada binatang ternak yang cuma dibekali fitrah saja. Sesudah itu, mereka akan menjadi isi neraka jahanam,” tegasnya dihadapan jamaah.
Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami [ayat-ayat Allah] dan mereka mempunyai mata [tetapi] tidak dipergunakan untuk melihat [tanda-tanda kekuasaan Allah] dan mereka mempunyai telinga [tetapi] tidak dipergunakan untuk mendengar [ayat-ayat Allah]. Mereka itu seperti binatang ternakan, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” ~ Al-A’raaf : 179. [x]