[Bireuen | Faisal Ali] Narkoba luar biasa merambah dan masuk ke Aceh sekarang ini, Negara kita menginginkan generasi yang tidak rusak pikiran gara-gara narkoba agar nantinya menjadi generasi pengganti yang sehat. Dengan demikian apa yang kita cita–citakan akan tercapai seperti mau jadi bapak guru dan ibu guru bisa terlaksana tanpa terpengaruh. Mari kita jauhi barang haram itu. Demikian ajakan Kapolsek Makmur Ipda. Rahmad, SH kepada siswa saat menjadi Pembina upacara pada apel hari senin (9/3) di MTsN Ulee Gle Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen.
Sambil berdialog dengan siswa, Ipda.Rahmad, SH menjelaskan lebih jauh tentang pengaruh narkoba di Aceh sekarang ini cukup memprihatinkan dan patut diwaspadai terutama di kabupaten Bireuen. Menurutnya, banyak generasi muda terlibat dengan cara bertransaksi sabu-sabu. “kalau dulu ABRI masuk desa, sekarang sabu masuk desa," ujarnya.
"Saya pernah berjumpa dengan seorang ibuk guru yang menceritakan kondisi anaknya yang luar biasa cerdas ketika dia masih belajar ditingkat MIN sampai MTsN anaknya selalu meraih rangking pertama namun saat anak itu masuk ke jenjang SMA dia sudah mulai terpengaruh dengannarkoba sehingga prestasinya turun drastis malah tidak mendapat ranking lagi. Makanya kita harus menjaga diri dengan filter terhadap pengaruh tersebut yangakibatnya bisa merusak prestasi, merusak agama bahkan menghancurkan keluara," kisahnya.
Disamping menjelaskan tentang narkoba, Kapolsek juga mengajak siswa untuk selalu disiplin, berakhlak mulia dan tertib lalu lintas. Ipda. Rahmad juga menyeru para guru untuk mendidik siswa dengan setulus hati, guru harus mendidik dengan bahasa mulut bukan dengan bahasa tangan. “Kalau tangan yang bertindak maka kapolsekakan kerepotan karena banyaknya laporan dari para siswa dan akhirnya guru bisaberurusan dengan hukum pidana,” kata Ipda. Rahmad.
Kepala MTsN Ulee Gle Ziauddin. S.Ag ketika dikonfirmasi aceh.kemenag.go.id menjelaskan kehadiran kapolsek sebagai pembina pada hari senin merupakan program sekolah untuk memberikan nuansa baru bagi para siswa yang selama ini hanya mendapatkan nasehat dari para dewan guru.
“Untuk tindak lanjut kita akan menghadirkan unsur lain seperti puskesmas bisa menyampaikan tentang kesehatan, camat mengenai pemerintahan, ulama perihal pendangkalan aqidah dan KUA seputar pernikahan dini. Sehingga siswa kita harapkan lebih peka dengan pengetahuan lainnya," jar Ziauddin S.Ag. [x]