CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Kanwil Kemenag Aceh, IPARI, Unicef, YDUA, dan Mitra Gelar Diseminasi Penguatan Kapasitas Penyuluh, Isu Kesehatan Ibu Anak

Image Description
Muhammad Yakub Yahya
  • Penulis
  • Dilihat 144
Kamis, 20 Februari 2025
Featured Image

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh dan jajaran ikut aktif pada pertemuan bersama Yayasan Darah Untuk Aceh (YDUA) dan Unicef Perwakilan Aceh serta mitra terkait, berupa Diseminasi Hasil Penguatan Kapasitas Penyuluh Agama dalam Isu Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) di Aceh, Kamis, 20 Februari 2025.

 

Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Kabid Urais)  Dr H Mukhlis MPd (dalam kapasitas selaku kabid yang fokus pada isu kesehatan ibu dan anak), sekaligus mewakili Kakanwil, ikut mematerikan dan sharing informasi, dalam acara di A Yani Hotel Peunayong Kec Kuta Alam Banda Aceh. 

 

Acara yang juga diikuti beberapa Kakankemenag dan Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Provinsi dan kabupaten/kota.

 

Ketua PW IPARI Aceh Dra Hj Evi Sri Rahayu MSos yang hadir bersama beberapa katim, juga sekaligus mewakili Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Aceh. 

 

Kakanwil juga menerima penyerahan simbolis materi KIE, sertifikat, dan buku pemenuhan hak anak. Diserahkan pihak Unicef juga pada beberapa perwakilan forum. 

 

Kabid Urais Mukhlis antara lain paparkan dinamika dan peran kepenyuluhan. Ia juga sebutkan sejumlah langkah penguatan peran penyuluh agama dalam kaitannya dengan isu kesehatan ibu dan anak. 

 

Termasuk langkah itu, dengan penguatan jaringan dan kemitraan bersama pemerintah, lembaga kesehatan, dan ormas. Juga pentingnya evaluasi dan monitoring berkelanjutan, serta penguatan kapasitas dan kemandirian bagi penyuluh. 

 

Disebutkan Kabid Urais lagi, penyuluh agama memiliki posisi strategis di tengah masyarakat. Dengan keterampilan komunikasi yang baik, mereka dapat menjadi agen perubahan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan ibu dan anak, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih. 

 

Penyuluh agama memiliki posisi strategis di masyarakat Aceh karena peran mereka sebagai pembimbing spiritual, pendidik, dan komunikator. Mereka dihormati dan memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk keyakinan, nilai, dan perilaku masyarakat. 

 

Dengan keterlibatan aktif, mereka berpotensi menjadi agen perubahan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya calon pengantin, mengenai kesehatan ibu dan anak, seperti pentingnya pemberian ASI, pemenuhan gizi yang baik, imunisasi, dan Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dukungan dari Kementerian Agama Provinsi Aceh semakin memperkuat legitimasi kegiatan ini. Penyuluh Agama dapat berperan penting dalam mempromosikan perilaku hidup sehat sebagai bagian dari keimanan dan tanggung jawab sosial masyarakat.

 

Sementara Ketua Yayasan Darah Untuk Aceh (YDUA), Nurjannah Husein, jelaskan bahwa giat ini, sebagai tindak lanjut pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas bagi penyuluh agama, program kerja sama antara Kantor Perwakilan Unicef Aceh, dan dengan dukungan Kanwil Kemenag Aceh.

 

Kegiatan Diseminasi Hasil Pelatihan Penguatan Kapasitas Penyuluh Agama dalam Isu Kesehatan Ibu dan Anak, ujarnya, telah dilaksanakan di tiga kabupaten/kota (Banda Aceh/Aceh Besar, Bireuen dan Aceh Barat).

 

Acara kali ini berpola offline, dan dibagikan juga secara terpisah untuk peserta online (daring).

 

Nurjannah mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membekali para penyuluh agama dengan keterampilan komunikasi yang efektif, empatik, dan berbasis budaya. Pendekatan ini dirancang agar pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan secara optimal kepada masyarakat, terutama kepada calon pengantin, guna meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kesehatan ibu, anak, dan keluarga.

 

Dipaparkannya, kesehatan dan kesejahteraan anak merupakan aspek yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan masyarakat yang lebih luas. Di Aceh, meskipun berbagai intervensi kesehatan telah dilakukan, tantangan kesehatan anak masih menjadi perhatian serius, seperti:

● Rendahnya angka pemberian ASI eksklusif

● Gizi yang tidak memadai

● Penolakan imunisasi di beberapa wilayah

● PHBS.

 

"Tantangan ini diperburuk oleh adanya informasi yang keliru, perbedaan budaya, serta rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan," ujarnya. 

 

Bersama Kakanwil dan jajaran, antara lain hadir Kepala BKKBN Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Aceh 1, Kepala Kantor Unicef Perwakilan Aceh, Health Specialist Unicef Aceh, dan SBC Officer Unicef. 

 

Bersama Kabid Penaiszawa, juga hadir PW dan PD IPARI, Ketua FKPAI Aceh, Ketua AJI Banda Aceh, dan Ketua PWI Aceh. Turut serta Yarmen Dinamika dari jajaran wartawan senior, dr Aslinar SpA MBiomed, Dr dr Raihan SpA(K), dan Dr Dara Juliana MKes.[]

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh