Banda Aceh (Humas) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Subkor Perencanaan, Data dan Informasi menggelar Bimbingan Teknis (Bimteks) dan pendampingan penginputan data Sirup dan P3DN.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasar Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor P-5005/B.VI/3/KS.01.7/08/2022 tanggal 14 September 2022 hal Progres Penginputan SIRUP dan P3DN Tahun 2022.
SIRUP merupakan salah satu aplikasi terbaru yang diterapkan di Kementerian Agama, yaitu Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP).
Sementara Aplikasi Sistem Pengawasan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (SISWAS P3DN).
Bimtek dan pendampingan terakhir ini digelar di aula lantai 2 Kanwil Kemenag Aceh, sejak tanggal 24 - 25 September 2022, sebelumnya tahap pertama mulai 16 September lalu. Sesuai arahan Sekjen Kemenag progress Penginputan ini harus sudah selesai seluruh satker menginputnya sampai dengan tanggal 25 September 2022.
Mewakili pimpinan Kanwil Kemenag Aceh, Subkoordinator Rendi, Eddi Fahmi SE resmi membuka kegiatan tersebut.
Eddi meminta peserta bimteks tersebut untuk serius menangani aplikasi yang ada dan menginput tuntas data yang dibutuhkan.
Ia menjelaskan jumlah Satker di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Aceh 281 Satker, yang terbagi atas 103 Satker dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, serta 178 Satker Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah.
Menurutnya, adanya aplikasi memberikan kemudahan dalam bekerja dan melakukan pelayanan, saat ini semua berpedoman kepada data.
"Jadi, sebagai bentuk perencanaan diperlukan kematangan yang maksimal. Dengan menyediakan data yang tepat dan akurat," katanya.
"Hasil Pendampingan 81 Satker yang masuk Satker Kritis selesai 100% atau 81 Satker selesai seluruhnya. Untuk 200 satker lainnya, sampai dengan tanggal 24 September Pukul 18.20 Wib, sudah selesai melakukan penginputan sebesar 83% atau 165 Satker, sementara yang belum lagi selesai menyelesaikan sebanyak 35 Satker atau 17%," jelasnya.
Ia juga menyebutkan kendala yang dihadapi satker, yakni kurangnya informasi dan pengetahuan tentang aplikasi RUP dan P3DN serta kurangnya pemahaman tentang peraturan Pengadaan Barang dan Jasa.
Untuk itu, Kemenag Aceh memberikan perhatian dan kepedulian dengan melakukan pendampingan langsung bagi operator dalam menginput kebutuhan data melalui Sirup dan P3DN.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Aceh,Dr H Iqbal SAg MAg ketika membuka Bimtek dan pendampingan penginputan data Sirup dan Siswas P3DN tahap pertama, Jum'at (16/9) lalu, mengintruksikan seluruh jajarannya di Kemenag Aceh untuk berkomitmen untuk mengisi data melalui aplikasi yang tersedia.
"Semua bersumber dari data, data sangat penting. Ini adalah komitmen kita bersama, dalam menjaga kebutuhan lembaga, dan menjadikan lembaga semakin lebih baik," katanya.
Iqbal juga mengajak seluruh pejabat di kemenag Aceh untuk mengontrol bawahannya, untuk bekerja taat azas hukum, serta update terhadap aturan-aturan terbaru.
"Sehingga dapat menjalankan tugas dan wewenang dengan baik, dan pelayanan ke publik semakin meningkat," kata Iqbal.
Kegiatan ini diikuti 48 peserta, terdiri dari operator Kemenag Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Barat Daya, dan Singkil.[]