Banda Aceh (Humas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal SAg MAg menjadi pemateri dalam dialog 'Menjadi ASN Solutif' yang dilaksanakan secara daring, Rabu, 5 Mei 2021. Kegiatan ini dipandu Kasubbag Umum dan Humas Kanwil Kemenag Aceh Tajri bin Yakub SHI MSi sebagai moderator.

Kegiatan yang diinisiasi Inpekstorat Jenderal Kemenag RI ini diikuti ratusan peserta, yang terdiri dari, para Kepala Bidang dalam Lingkungan Kanwil Kemenag Aceh,  Pembimas, Kakankemenag Kabupaten/kota se-Aceh, Kasubbag TU dan Kasi Kankemenag kabupaten/kota, penyelenggara di Kankemenag, kepala KUA, penghulu, pengawas, kepala madrasah, penyuluh agama se-Aceh, ASN IAIN Pekalongan Jawa Tengah, dan ASN IAIN Salatiga Semarang.

Iqbal mengatakan, ASN Kementerian Agama harus menjunjung tinggi integritas dan optimalisasi kinerja.

"Mari mengubah mainset untuk menumbuhkan kesadaran bertanggung jawab dalam setiap pengabdian. Persembahkan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negara," ujar Iqbal.

Ia juga mengingatkan para ASN untuk terus berinovasi dan kreatif dalam  mewujudkan reformasi birokrasi dan tata layanan publik.

Menurut Iqbal,  dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi ada beberapa tindakan nyata yang telah dilaksanakan

Kemenag Provinsi Aceh seperti, peluncuran Aplikasi Pelayanan Informasi Kepegawaian Tahun 2020 (APIK-20), penandatangan pakta integritas pejabat dan ASN Kemenag seluruh Aceh, Pela-yanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), update aplikasi di tiap Kemenag kabupaten/kota, dan penyusunan rencana kerja anggaran berbasis kebutuhan dan layanan.

"Kita tak boleh berhenti berinovasi, ciptakan  berbagai kreativitas dalam bekerja dan memberi pelayanan. Jadi tidak hanya monoton pada rutinitas biasa," katanya.

"Harus berani keluar dari zona nyaman, menyempurnakan dan mengkreasikan hal baru yang lebih baik," katanya lagi.

Pria yang pernah menjabat Kakankemenag Aceh Barat Daya ini juga mengatakan, dalam rangka mewujudkan wilayah bebas korupsi, seluruh ASN Kemenag Aceh juga telah menyatakan komitmen untuk menolak setiap tindakan berbau korupsi, kolusi dan nepotisme.

"Ada beberapa langkah yang kita lakukan, ikrar bersama dan penandatangan pakta integritas, pembangunan zona integritas, sosialisasi bahaya dan efek korupsi, penerapan reformasi birokrasi di lingkungan kerja, mengontrol tata laksana anggaran internal secara sistematis, dan pembinaan ASN secara berkala," katanya.

Menurutnya, seyogyanya seluruh ASN harus bangga menjadi bagian dari Kementerian Agama yang menjunjung tinggi motto "Ikhlas Beramal".

"Jangan pertanyakan apa yang diberikan negara kepadamu, tapi persembahkan yang terbaik untuk bangsa dan negara," ujar Iqbal.