Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi hadiri giat Serasehan Masjid dan Lokakarya BKM 2025 di Merlyn Park Hotel Jakarta Pusat, yang dibuka Senin malam, 7 Juli 2025.

Dibuka Wakil Menteri Agama (Wamenag) Dr KH  Muhammad Syafi'i SH MHum, Sarasehan Kemajidan dan Lokakarya Lokakarya (Saraloka) Nasional BKM 2025 mengusung tema "Masjid Berdaya, Berdampak dan Ketahanan Keluarga di Masjid" berlangsung hingga Rabu, 9 Juli 2025.

Didampingi Katim Kemasjidan, Hisab Rukyat, dan Bina Syariah pada Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Dr H Alfirdaus Putra SHI MH, Kakanwil Azhari juga bersilaturrahmi dan meeting dengan Wamenag Romo Syafi'i dan undangan. 

Dalam sesi pembukaan, ujar Alfirdaus yang juga Tim Satgas Halal dan Tim Hilal Aceh, bahwa Wamenag juga secara resmi membuka acara sekaligus meluncurkan (laumching) program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost). 

Dalam sambutannya, Wamenag Romo Syafi'i menyampaikan bahwa masjid adalah bagian integral dari sejarah perjuangan bangsa.

Ungkap Romo Syafi'i, "Kemerdekaan Indonesia pun tak lepas dari suara takbir dan peran masjid. Di sana lahir resolusi jihad, pendidikan, dan perlawanan terhadap penjajah."

Bersama Kakanwil Kemenag Aceh dan Katim di Bidang Urais, acara malam 12 Muharram 1447 H, rangkaian Peace Full Muharram, turut dihadiri antara lain pejabat di Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag serta jajaran Kementerian Dalam Negeri. 

Acara tiga hari di kawasan Jalan KH Hasyim Asyari Gambir ini, dihelat Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Ditjen Bimas Islam. 

Kakanwil sampaikan, bahwa ajang dalam “Kolaborasi Pentahelix untuk Masjid Berdaya dan Berdampak” ini, satu tahapan kita dalam ikhtiar memperluas kemitaraan dan jejaring kerja sama dan menyinergikan berbagai program pemberdayaan masjid di daerah Aceh.

Sungguh masjid, ulasnya, mesti jadi pusat umat dalama upaya penguatan ekonomi, pendidikan, hingga pembinaan keluarga. Jadi tidak cuma sebagai tempat ibadah ritual. 

Dr Alfirdaus menambahkan, bersama narasumber nasional, kegiatan ini juga diwarnai penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) strategis, termasuk antara BKM-BP4 terkait program Foremost, serta Ditjen Bimas Islam dengan BAZNAS, BWI, dan BPJS Ketenagakerjaan untuk mendukung program Masjid Berdaya Berdampak (Madada).

Kemitraan ini, harapnya, akan memperkuat peran masjid di Serambi Mekkah, sebagai pilar pembangunan umat yang inklusif, mandiri, serta berdampak luas.

Acara yang turut disiarkan langsung di kanal YouTube Bimas Islam TV, juga menjadi momen Kick Off Foremost. Acara juga diikuti jajaran melalui platform zoom meeting, dan dihadiri ratusan peserta dari 34 provinsi secara luring dan daring. Peserta daring berasal dari Kemenag kabupaten/kota, KUA, dan pengurus BKM tingkat kecamatan hingga desa seluruh Indonesia.

Hadir secara luring, dalam sesi pembukaan antara lain Dirjen Polpum Kemendagri Dr Drs Bahtiar MSi, Direktur Urais Dr H Arsad Hidayat Lc MA, Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah adalah Dr H Cecep Khairul Anwar, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf  Prof H Waryono Abdul Ghofur MA, Wakil Ketua BP4 Prof Dr Hj Zahrotun Nihayah. Juga hadir delegasi dari setiap provinsi: Kakanwil, Katim Kemasjidan, Ketua dan Sekretaris BKM provinsi.[]