[Banda Aceh | Inmas] Setelah menghadiri acara buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Aceh pada Senin (20/6), Kakanwil Kemenag Aceh Drs. H. M. Daud Pakeh kembali mendapat undangan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs. H. Hasanuddin Darjo, MM untuk hadir memberikan kata-kata sambutan pada acara pembukaan Pelatihan Baca dan Tulis Al Qur’an (BTQ) yang dilaksanakan di Hotel Grand Aceh pada Selasa (21/6) pagi. Kegiatan yang berlangsung 6 hari dari 20 – 25 Juni tersebut di ikuti oleh 100 peserta yang di bagi kedalam II angkatan.

Kakanwil mengawali kata-kata sambutannya dengan penjelasan arti tadarrus yang biasa kita sebut dan laksanakan dibulan suci Ramadhan. Menurutnya Tadarus itu bukan saja membaca atau tilawah Al Qur’an setelah tarawih bahkan sampai jam 02 pagi tanpa memperdulikan benar dan salah, tetapi tadarus harus dimaknai dalam arti yang lebih luas yaitu mempelajari Al Qur’an secara menyeluruh baik tajwidnya, fashahahnya maupun tadabbur Al Qur’an melalui tafsir-tafsir Al Qur’an.  “Dengan demikian kegiatan pelatihan baca dan tulis Al Qur’an adalah bagian tadarrus di bulan suci Ramadhan” Jelas Kakanwil.

Lebih lanjut Kakanwil menjelaskan latar belakang munculnya pelatihan baca dan tulis Al Qur’an dikarenakan masih ditemukan guru agama baik di tingkat dasar maupun menengah yang tidak bisa membaca atau menulis ayat-ayat al Qur’an sehingga dapat dipastikan anak-anak didik tidak mendapatkan pendidikan baca dan tulis Al Qur’an dengan baik. Sehingga Kakanwil dan Kadis Pendidikan sepakat untuk mengambil langkah cepat untuk dapat menangani permasalahan yang sangat penting tersebut agar para guru agama dapat diberikan pelatihan baca dan tulis Al Qur’an.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan yang membuka acara tersebut dengan resmi, mengungkapkan rasa keprihatinannya yang mendalam atas pernyataan Rektor Universitas Syiah Kuala yang menyatakan bahwa hasil tes baca Al Qur’an bagi calon mahasiswa baru di Unsyiah, terdapat 82%  calon mahasiswa baru tidak mampu membaca Al Qur’an. Rasa keprihatinan tersebut yang menjadikan Kakanwil dan Kadis Pendidikan mencetus berbagai program kegiatan diantaranya adalah pelatihan baca tulis Al Qur’an dan beliau berharap dengan adanya pelatihan semacam ini setidaknya para guru agama dapat belajar dan memperlancar baca dan tulis Al Qur’an untuk dapat mendidik para pelajar agar mampu membaca dan menulis Al Qur’an dengan baik. (R)