Banda Aceh (Humas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg mengajak kader GP Ansor Aceh untuk memperkuatdan merawat moderasi beragama di Bumi Serambi Mekkah.
Hal ini disampaikan Kakanwil Kemenag Aceh ketika memberikansambutan pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) angkatan I dan halaqahmoderas beragama bertema “Memperkuat sumber daya diri, menuju tranformasi mediajuang organisasi” di Hotel Hijrah Aceh Besar, Rabu 27 Oktober 2021.
Menurutnya, moderasi beragamabukan agamanya yang dimoderatkan, melainkan cara pandang dan sikap kitaberagama yang harus dimoderatkan. Dengan program moderasi ini kita bisamemahami agama secara benar dan sempurna, tidak memahami agama secara parsial.
“Moderasi beragama adalah program pemerintahmelalui Kementerian Agama menjadi program prioritas yang diimplementasikansebagai wujud kepedulian dan moderat dalam beragama, dan progam ini sudah berjalanhampir tiga tahun,” kata Iqbal.
Kata Iqbal, mudah-mudahan melaluiPKL ini dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang utuh tentang moderasiberagama, sehingga kader-kader Ansor dapat menjadi duta dan penerus dalammemperkuat moderasi beragama, tentunya melalui hal ini kerukunan beragama diIndonesia juga bisa terawat dengan baik. Walaupun kita berbeda budaya dan etnisnamun kita bisa rukun dan hidup dengan penuh kedamaian.
“Kita berharap penyampaiantentang moderasi ditengah masyarakat menjadi lebih baik, peran kita semua tentuakan menentukan,” ajaknya.
Kami juga berharapmelalui pemahaman moderasi beragama yang utuh, mampu membawa kesejukan danmenciptakan masyarakat yang tentram serta terhindar dari upaya pihak yang takbertanggungjawab memanfaatkan situasi.
"Perbedaan ini pasti adapersamaan, usaha kita adalah mencari persamaaan dalam perbedaan bukansebaliknya. Seperti perbedaan pemahanan dalam masalah agama, kalau cariperbedaan memang tidak akan menemukan titik temu, dan perbedaan itu memangselalu ada, dan sebenarnya Islam adalah rahmatan lil’alamin," katanya.
Iqbal berpesan kepada pengurusdan kader GP Ansor Aceh untuk selalu mengedepankan ukhwah islamiyah dan jugasikap saling menghargai perbedaan antar sesama. “Ansor punya sejarah yangpanjang dalam perjuangan bangsa, dan ini harus dapat dipertahankan,” ajaknya.
Prof Dr Syamsul Rizal MAgmewakili PWNU Prov Aceh mengatakan Ansor harus mampu menjadi penyeimbang, hadirmenciptakan kerukunan, kesatuan dan persatuan bangsa.
“Kader-kader ansor selayaknyapunya peran besar dalam menjaga republik ini, bahkan sudah termaktub dalam MarsAnsor, karenanya mars mesti dipahami dan dihayati dengan sebaik mungkin, dandimplementasikan di dalam bermasyakat dan berbangsa,” katanya.
Jadikan pelatihan ini sebagaimomentum membentuk karakter dan mampu menghadirkan kiprah dan manfaat bagimasyarakat, pesan Syamsul Rizal.
Sementara Ketua PW GP AnsorAceh, Azwar A Gani berharap pengurus Ansor punya kedisplinan yang tinggi danberdedikasi sebagai garda terdepan mempertahankan dan membela keutuhan bangsa.
“Kita tidak ingin adasekat-sekat bangsa, ditengah keberagaman, dan perbedaan itu harus dihilangkan. Kitabersatu dibawah semboyan bhinneka tunggal ika,” katanya.
Ia juga mengatakan ditengaharus globalisasi dan digitalisasi, kadernya harus memiliki kualifikasi yangbagus dalam penguasaan Teknologi Informasi, “Ini menjadi unsur penting sesuaikonteks zaman,” kata Azwar.
Kegiatan ini selain menghadirkan pemateri daerah, juga menghadirkan pemateri dari Pengurus Pusat GP Ansor.[]