CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Kakanwil Ajak Ibu-ibu Siapkan Madu

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 361
Jumat, 26 Juni 2015
Featured Image

[Kanwil | Yakub]  Di antara kiat sehat ala Nabi Besar Muhammad SAW (shallallaahu ‘alaihi wa sallam) ialah kebiasaan makan sebelum lapar, dan berhenti sebelum kenyang. Rasulullah dan masyarakat Madinah saat Nabi mengayominya, jarang yang sakit.

“Bahkan saat sebuah tim ‘luar negeri’ dikirim untuk pengobatan massal di Madinah, ternyata tidak ada yang datang berobat. Tim  pulang penasaran, setelah mendapat klarifikasi, bahwa umat di awal Islam itu, tidak ada yang mengeluh sakit,” kisah Ustadz Umar Ismail SAg, Penyuluh Kanwil Kemenag Aceh, dalam ceramah Ramadhan, Rabu malam (24/6) di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Ustadz Umar juga bahas soal kebiasaan makan dan gaya hidup orang Aceh yang menunya sarat dengan kuman, pengawet, penyedap, dan instan. “Maka pasangan muda payah punya anak, bagaimana bisa? Karena minuman berkaleng. Duduk ngangkang (pheng, phang), celana jeans ketat, dan di dapur serba listrik…,” lanjut Umar, yang sering diundang keliling Aceh untuk berdakwah.

Nah, lebih rinci soal kiat sehat, hari ke 8 puasa (Kamis, 25/6), Kepala Kanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, lanjutkan dalam taushiyah di hadapan jajaran Kanwil. Hadir selain Staf, juga para Kasi/Kasubbag dan para Kabid.

Kakanwil ajak jajarannya biasakan minum madu, juga makan kurma. “Nabi punya kebiasaan minum madu dicampur air dingin (bukan es), pagi hari,” kutip Kakanwil, di mushalla Al-Ikhlash.

“Madu dari lebah itu penawar banyak kuman, melawan penyakit,” lanjut Kakanwil, yang kabar ini pernah disampaikannya saat hari pertama di Takengon.

Sebagaimana sunnah Nabi SAW ialah makan sahur dengan makanan sekedarnya, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara.

Bagaimanapun beratnya seharian kita berpuasa, jika diimbangi dengan menu sehat saat jelang imsak (sahur) dan ifthar, maka akan tetap bugar, dan akhiri puasa dengan sehat wal’afiat.

Madu

Dua menu yang sempat disebut Kakanwil adalah sahur dan berbuka dengan kurma dan madu. Tapi Kakanwil sempat bercanda, berpuasa sehat bersama madu, bukan bersama ‘madu’.

“Maka ibu-ibu siapkan madu di rumah,” ajak Kakanwil sambil mengarah ke jamaah ibu-ibu di shaf belakang, yang diiringi senyuman hadirin-hadirat.

Berpuasa kita tetap bisa bugar meski beraktivitas seperti hari-hari biasa, salah satunya dengan mengkonsumsi madu saat buka puasa dan makan sahur. Madu menjadi suplemen saat bulan puasa, karena memiliki khasiat dan kandungan yang luar biasa. Lebah sang penghasil madu sendiri merupakan salah satu binatang yang istimewa.

Dari perut lebah itu, kutip Kakanwil, dalam ceramah, keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. Dekimian nukilan ayat QS An-Nahl ayat 68-69.

Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral lain seperti natrium, magnesium, kalsium, zat besi, dan fosfat, dlsb yang semuanya sangat berguna bagi tubuh kita.Madu juga banyak memiliki manfaat, diantaranya sebagai sumber energi, sumber vitamin dan mineral, serta bisa menambah stamina. Madu yang banyak mengandung senyawa gula (glukosa dan fruktosa) mampu menyediakan kalori yang diperlukan oleh tubuh selama puasa. 

Keistimewaan lainnya, madu juga mudah dicerna serta rendah kalori. Jadi tetap aman bagi kesehatan. Dan yang terpenting, madu juga cocok dicampur dengan makanan atau minuman apapun.Madu juga mudah kita dapatkan, baik di toko-toko obat, maupun super market. Harga dan kemasan juga bisa menyesuaikan dengan kantong kita. Jenis madu yang beredar di pasar pun sangat beragam.

Selain menyeimbangkan jalannya metabolisme, madu dapat mengendalikan berat badan, dan mengatasi sembelit, dan buang air besar pun dapat dilakukan dengan mudah.

Sementara sebelumnya, di mushalla, Kasi PAI bahas soal penyucian jiwa. Setiap musibah, setiap sakit, dan tiap cubitan yang menimpa kita, itu sebenarnya cara Allah menegur kita. “Seakan-akan Allah ingin kita segera mengucapkan istighfar dan taubat, begitu jatuh, begitu tersandung, dan habis tertusuk duri misalnya,” ajak Drs H Mardin MPd, Kasi Pendidikan Agama Islam pada SMP/SMPLB, Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh…. []

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh