Lhokseumawe (Masnoer)--Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara Drs H Maiyusri MAg menghadiri pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara di Aula Hotel Lidograha Lhokseumawe, Selasa (2/8).
Selain Kepala Kankemenag, Musda MPU Aceh Utara ikut dihadiri sejumlah ulama kharismatik dan pimpinan dayah (pesantren). Di antaranya, Abu Manan Blang Jruen dan Abi Jafar Lueng Angen. Musyawarah tersebut juga sebagai kegiatan pemilihan Ketua MPU Periode 2023 – 2027.
Penjabat Bupati Aceh Utara Suwardi AP MSi menyampaikan sejumlah permasalahan yang memprihatinkan kepada para ulama.
Permasalahan yang paling memprihatinkan saat ini, menurut Azwar, masalah narkoba. Selain itu, judi dan kemiskinan juga masalah yang perlu dicari solusi di kawasan penghasil gas alam Aceh tersebut. “Menyedihkan generasi muda kita, sehingga perlu peran MPU,” ungkap Pj Bupati dalam sambutannya.
Keprihatian Pj Bupati juga ketika mengetahui tingginya angka pelanggaran Syariat Islam di Aceh Utara. Masih banyaknya warga yang melanggar hukum Islam, terindikasi dengan banyak warga yang terjerat qanun (Peraturan Daerah Aceh).
Bahkan di antara mereka, akan menjalani hukuman cambuk karena melanggar qanun. “Saya baru saja disampaikan Kepala Satpol PP, Kamis akan dilakukan cambuk sebanyak 10 orang,” ungkap Azwardi.
Di akhir sambutannya, Pj Bupati Aceh Utara mengharapkan kerjasama MPU dengan dinas-dinas terkait. Peran ulama juga sangat diharapkan dapat memberikan solusi berbagai permasalahan lain yang terjadi di Aceh Utara.
Musyawarah digelar untuk memilih Ketua MPU Periode 2023 – 2027.
Peserta terdiri 45 Anggota MPU terpilih, 5 orang dari Tenaga Ahli Periode 2018 – 2023, dan 15 orang dari cendikiawan dan unsur lainnya.[yyy]