Redelong, (Humas)---Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah bpk. Drs.H.Hamdan,MA, Kasi Bimas Islam Drs. H. Sahirman, Kepala KUA Syiah Muslih, S.Ag serta Camat Syiah Utama dan Tokoh pemuda setempat membahas “Peran Pemuda Dalam Menciptakan Lingkungan yang Relegius”, yang bertempat di alun-alun Kantor Camat Syiah Utama. Selasa (1/9/2020).
Dalam arahan dan bimbingannya Ka. Kankemenag Bener Meriah Drs.H. Hamdan,MA menyampaikan Remaja sebagai kelompok manusia yang penuh potensi, perlu diketahui bahwa pada saat ini kelompok remaja Indonesia berjumlah kurang lebih sepertiga dari penduduk bumi tercinta ini. Kelompok yang penuh potensi, dan sebagai penerus generasi bangsa. Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial.
Remaja sering kali didefinisikan sebagai periode transisi antara masa kanak-kanak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau seseorang yang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaannya dan sebagainya. Remaja adalah mereka yang mengalami masa transisi (peralihan) dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, yaitu antara usia 12-13 tahun hingga usia 20-an.
Adapun ada beberapa bimbingan serta arahan disampaikan oleh H. Hamdan diantaranya dengan memfungsikan masjid setempat dengan membuat organisasi seperti BKPRMI sangat berperan dengan baik dalam pembentukan karakter remaja yang religius dilakukan melalui pelatihan kepemimpinan, pengajian rutin, kegiatan kerohanian dan dibidang budaya dengan melibatkan pemimpin setempat yang menggerakan dan mendayagunakan potensi generasi muda dan masyarakat.
H. Hamdan menambahkan Dalam suatu organisasi pasti mempunyai tujuan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatanya. Salah satunya yaitu dalam Organisasi Remaja Masjid tujuan yang paling utama adalah mengajak masyarakat khususnya remaja-remaja secara bersamasama aktif dalam organisasi Remaja masjid ini untuk meramaikan masjid dengan kegiatan-kegiatan syar’i seperti kajian rutin, seminar, dan kegiatan positif lainnya yang seluruh kegiatannya akan diadakan di Masjid. Di samping itu organisasi Remaja Masjid juga akan mencoba mengarahkan dengan arahan yang benar menurut syara melalui pembinaan yang kontinyu (rutin) bagi para anggotanya. Dengan demikian remaja masjid mempunyai hak untuk memakmurkan masjid dengan syarat mereka harus mempunyai jiwa yang agamis dan bersikap sesuai dengan karakteristik Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah : Ayat 18 Terjemahan: “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”.
H. Hamdan juga mencontohkan kegiata-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas masyarakat umat Islam. Adapun kegiatan dan daftar kegiatannya adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Ibadah Khusus Masjid harus dapat menjadi tempat ibadah kepada Allah yang nyaman, aman, indah, tenang, dan selalu ramai dikunjungi jama’ah. Maka dari itu masjid harus mempunyai kegiatan-kegiatan untuk masyarakat yakni kegiatan ibadah khusus. Kegiatan ibadah khusus meliputi pelaksanaan shalat jum’at, idul fitri, idul adha. Kegiatan ibadah khusus biasanya di atur oleh ta’mir masjid bekerjasama dengan remas dan masyarakat setempat. b. Kegiatan Pelatihan Kader Kegiatan pelatihan kader adalah kegiatan yang menghasilkan kader penerus masa depan dan untuk mengeluarkan penerus yang mempunyai keahlian. Dalam kegiatan kader ini Remaja masjid mengadakan beberapa pelatihan, yaitu: workshop, pelatihan adzan, pelatihan ngaji tartil, pelatihan traning leadership, buletin, dan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). c. Kegiatan Sosial Kegiatan sosial adalah ibadah yang menyangkut orang banyak. Jenis kegiatan sosial ini pada umunya adalah mengurus zakat, qurban, bakti sosial membantu fakir miskin, anak yatim, khitan masal, membantu anak terlantar dan sebagainya. d. Kegiatan kesenian Dalam kegiatan kesenian ini pada umumnya mengadakan kegiatan yang bersifat seni, di antaranya: pelatihan seni baca Al-Qur’an, latihan banjari, mengadakan sholawat diba’, membentuk group sholawat keliling, group nasyid, remas voice (suara). e. Kegiatan Syi’ar dan Dakwah. Kegiatan syi’ar dan dakwah merupakan kegiatan yang paling utama atau pokok karena dalam kegiatan ini setiap ada hari besar Islam dan hari besar Nasioanl harus diperingati.[]