Banda Aceh (Humas)--- Dosen UIN Ar-Raniry yang juga mantan Kepala Baitul Mal Aceh Dr H Armiadi MA kembali membahani jajaran Kanwil Kementerian Provinsi Aceh seputar perwakafan, Jumat (16/4/2021).

Di mushalla lantai dua Kanwil, Dr Armiadi sampaikan ragam makna sedekah, termasuklah itu wakaf. Juga ia memotivasi jamaah dhuha untuk gemar berinfak, termasuk wakaf melalui uang, sebelum ajal tiba.

Di depan Kakanwil Dr H Iqbal SAg MAg, para Kabid dan jajaran, narasumber mengulangi ajakan berwakaf, dengan momentum yang tepat untuk berwakaf, selama hidup.

Armiadi ajak masyarakat kita berwakaf agar dapat imbalan terbaik, termasuk berwakaf saat sehat dan berada, saat harta kita berlebihan harta.

Saat baik berwakaf, juga di saat kita kuatir, saat kita takut jatuh miskin, dan saat tak punya uang.

"Saat bercita-cita menjadi orang kaya, juga baik untuk berwakaf," imbuhnya.

Ajaknya lagi, jangan kita menunda bersedekah, berwakaf, sampai kita nyawa di kerongkongan. Kita semua mesti jadi waqif (pewakaf). Sebab semua kita akan menyesali, karena kita berwakaf, saat mau mati.

Saat mau meninggal dunia, sedang nada' (nad'a), kita pasti mau berwakaf. Kabar ini disampaikan Alquran dalam akhir QS Al-Munafiqun.

Demikian kajian pagi yang dilanjutkan dengan diskusi.

Armiadi yang juga Pengajar di PPs UIN Ar-Raniry dan pernah diamanahkan Kepala Baitul Mal Aceh Besar, dua bulan lalu, juga menjadi narasumber Kajian Jumatan di Mushalla Al-Ikhlas. Saat itu bersamaan dengan peletakan batu pertama perluasan mushalla.[yyy]