Banda Aceh (Humas)---Dalam Kajian Jumatan (5/3/2021), Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Marzuki MA sampaikan konsep hidup senang, dunia dan akhirat.

"Hidup ini penuh irrasional," ujar Marzuki dalam kajian di Aula Kanwil, lantai dua. Selama perluasan mushalla kantor, mushalla sementara dialihkan ke aula.

Maka kita berpeganglah pada janji akan balasan dari sebuah kegaiban yang kadang di luar nalar itu.

Kabid Urais di antaranya membagi resep agar Allah mudahkan membina mahligai rumah tangga, membangun rumah.

Di antaranya dengan membangun Rumah Allah, maka Allah akan memudahkan kita membangun sisi-sisi lain di dunia, membangun rumah sendiri di dunia, dan tentu mahligai di akhirat.

"Kita harus miliki program membangun membangun rumah di surga, baik dengan memplotkan sekaligus dana ke Rumah Allah, atau dicicilkan bersama panitia dalam membangun sebuah masjid, atau menyisihkan dana ke dalam celengan masjid mana pun," ajaknya di depan para Kabid dan jajaran.

"Siapa saja yang membangun masjid atau mushalla, Allah akan membangun baginya rumah di surga," kutipnya dari satu hadits shahih.

Kabid Urais sampaikan, bahwa akan dimudahkan membangun rumah sendiri, jika membangun rumah orang.

Kabid sampaikan dengan contoh-contoh, dari sosok yang membangun rumah besar-besar, tapi banyak yang tak siap-siap, ada yang telah siap rumah, tapi tak ditempati (duluan ia meninggal), ada yang jenazahnya saja disemayamkan sesaat rumah akan dipeusijuek.

Ada yang rumah siap, sederhana, dan dia senang mendiaminya. Seakan Allah mudahkan baginya membangun rumah. Bahkan ada yang rumah besar, siap dan dia ada di dalamnya.

"Apalagi yang kita bangun Rumah Allah, mushalla atau masjid, tentu akan memudahkan Allah dalam membangun rumah kita, dan yang pasti di akhirat akan ada pula," urainya.

Dalam kajian pada Jumat Barakah ini, Marzuki banyak mengutip pepatah, dan maknanya, dalam suasana santai.

Kabid mengakhiri dengan pesan, bahwa memang ada pepatah, "Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian," ini benar adanya.

Meskipun benar, tapi ada orang yang seakan-akan mempelesetkannya menjadi: bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang tak pernah. Sebab dia seakan terus 'menikmati susah', baik saat kuliah, saat nikah, dan saat membangun rumah.

Ada pepatah Aceh, "Peureulee keu susah peugot rumoh..." yang artinya jika mau bersusah-susah bangunlah rumah, itu bisa tidak kelamaan menimpa kita yang miliki kiat, termasuk kiat: bangun dulu Rumah Allah, Allah akan memudahkan rumah kita.[y]