[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya/Marwan Z] Dalam ceramah ba’da zhuhur di Mushalla “Al-Ikhlash” Kanwil, Kabid PHU Kanwil Kementerian Agama Aceh, Drs H Herman MSc sampaikan tiga pokok amal yang paling utama.
Menurut salah satu sabda Rasulullah SAW, kutip H Herman, suami Dra Raida itu, ada tiga amal utama yang mengantar kita mudah masuk ke dalam surga.
Pertama, membahagiakan orang mukmin. Amal macam ini, di antaranya dengan membuat saudara kita lain tersenyum, ceria atau senang.
Amal ini ibarat pulsa yang sangat dibutuhkan pada saat kita dijemput maut. Kita bisa ‘sms’ atau ‘telepon’ Malaikat Izrail agar tidak mencabut nyawa kita secara kasar. Dengan amal, kita bisa ‘sms’ atau ‘hp’ Malaikat Mungkar-Nankir, agar dibebaskan dari pertanyaan kubur.
Kita selaku PNS bagaimana bisa membahagiakan sesama rekan, tetangga, dan warga masyarakat. Suami bisa membahagiakan istri, anak bisa membahagiakan orang tua, atasan bisa membahagiakan bawahan dan sebaliknya.
Kedua, menutup aurat (‘aib orang lain). Ini amalan yang mengantarkannya masuk ke surga. Sekarang memang zamannya buka-bukaan. Seseorang bisa hina dalam pandangan masyarakat dengan dibukakannya aib oleh saudaranya, yang semestinya wajib ditutupi, karena memang kita banyak kekurangan.
Kebiasaan buruk yang terjadi hari ini, kita saksikan dan alami, bahwa ada bawahan yang membuka aib pimpinannya, atau sebaliknya. Akibatnya persahabatan dan suasana kerja semakin rusak.
Menutup aib saudara kita, satu kewajiban sesama mukmin. Allah akan menutup aib kita, manakala kita menutup aib saudara kita yang lain. Sebaliknya, Allah akan membuka aib kita, kalau kita membongkar aib saudaranya.
Ketiga, memenuhi kebutuhan orang lain (mukmin lain). Kita tahu hidup dalam level mana pun selalu dalam keluh kesah dan morat-marit. Tidak hanya pejabat, penguasa, pengusaha, dan staf, semua mengeluh kesusahan. Juga saudara kita yang ke laut, ke sawah dan ke gunung, mengeluh akan ketidakcukupan.
Nah tugas kita dengan peran masing-masing membantu memenuhi kebutuhan saudara kita yang berbeda profesi. Misalnya, jajaran Kemenag mempertanyakan kenapa para nelayan tidak shalat. Dinas Kelautan dan Perikanan menyoalkan kenapa ikan tangkapan berkurang dan lainnya.
Demikian taushiah siang Ramadhan (2/7) dari Drs H Herman, mantan Kakandepag Aceh Jaya dan mantan Kakankemenag Aceh Singkil, dengan tema “Tiga Amal Utama” di siang nan terik itu.
“Mari kita 'revisi' iman dan optimalisasi amal ibadah kita dengan datangnya Ramadhan ini,” harapnya, seraya menyeka air mata, sebab baru saja habis bercerita tentang ‘wanita yang bercahaya’ atau ibu yang memasak batu demi diam tangisan anak dalam gendongannya, masa Khalifah Umar bin Khatab ra. Dan Umar membantu memikul dan memasak makanan ibu itu, sendirinya. Ini terjadi, setelah Khalifah patroli di malam gelap kayak tadi malam itu, untuk membantu sesama, mengoptimalkan perannya. []