Banda Aceh-KemenagNews, Kamis (19/9/2013) Jalan-jalan dan perkotaan di Banda Aceh kian ramai, dengan tetamu dan pihak pengamanan. Keramaian bukan hanya jelang pemberangkatan jamaah haji haji Aceh, sejak 28 September nanti, tapi dengan palaku dan tetamu yang yang akan meramaikan ajang Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VI.Insya Allah PKA ke 6, di Taman Sri Ratu Safiatuddin, kawasan Lampriet, dibuka secara resmi oleh Presiden RI, DR Susilo Bambang Yudhoyono, pagi Jumat (20/9). Sedangkan gladi bersih pembukaan telah dilakukan pada pagi hingga siang kemarin (Rabu, 18/9). Kakanwil Kementerian Agama, Drs H Ibnu Sa'dan MPd, bertindak pemandu atau akan memimpin pembacaan doa. Kakanwil juga telah ikuti gladi bersamaan dengan protokoler kepresidenan, jelang zhuhur kemarin.Presiden yang datang bersaman sekitar 10 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, selain membuka PKA, malamnya (19/9), usai isya, juga menerima DR Hc (Honariscausa) dari Unsyiah Darussalam. SBY sendiri ialah seorang Doktor dari kampus IPB Bogor beberapa tahun lalu.Siang Jumat, SBY dan rombongan shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman. Usai shalat rombongan akan meninggalkan Koetaradja. Kamis (19/9) sekitar pukul 14.45 hingga 15.45 WIB, SBY bersama Ibu Negara tiba di Bandara SIM (Sultan Iskandar Muda) Aceh Besar.Kepala Biro Humas Setda Aceh, Nurdin F Joes, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan membawa sebelas menterinya. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Joko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Syarifuddin Hasan, serta Panglima TNI Moeldoko dan lainnya.Acara penganugerahan doktor honoris causa bidang perdamaian, akan dilakukan Kamis pukul 20.00 WIB di Gedung AAC Prof Dayan Dawood. Untuk acara itu, Senat Unsyiah telah mengundang 1.300 orang.Presiden SBY dianugerahi doktor honoris causa dalam bidang perdamaian oleh Senat Unsyiah, karena jasa-jasanya dalam pelaksanaan perdamaian di Aceh. Atas jasa itu, konflik Aceh yang telah berlangsung 29 tahun antara RI dengan GAM berakhir pada 15 Agustus 2005 dan kondisi Aceh sekarang sudah damai. Kunjungan Presiden SBY ke Aceh hari ini, kata Kepala Biro Humas Setda Aceh, Nurdin F Joes, merupakan kunjungan kedua kalinya dalam tahun ini. Medio Juli lalu Presiden SBY juga datang untuk meninjau lokasi dan korban gempa bumi di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah yang terjadi 2 Juli 2013.Sementara itu, sebanyak 80 stan Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) ikut memeriahkan PKA kali ini. Ke-80 stan itu berlokasi di Taman Ratu.Ketua Panitia Bidang Pameran PKA 6, Safwan SE MSi kepada Serambi kemarin mengatakan, stan-stan yang berlokasi di area utama PKA 6 itu merupakan perwakilan SKPA. Sebagiannya memesan dua stan sehingga keseluruhannya 80 stan.“Kita serukan stan ini khusus untuk memamerkan produk dari SKPA bersangkutan dan tidak dibenarkan untuk berjualan di dalam stan tersebut apa pun jenis produk atau barangnya,” tegas Safwan.Menurutnya, stan-stan itu akan hadir sampai penutupan PKA 6 tanggal 29 September nanti. Saat ini masih dalam proses dekorasi dan dipastikan selesai pada hari Kamis.“Kita harapkan setiap SKPA sudah memasukkan barang-barang yang ingin dipamerkan pada batas hari yang ditentukan karena akhir pemasangan dan dekorasi setiap stan adalah pada hari Kamis,” ujarnya.Disebutkan, setiap stan tersebut tidak dikenakan biaya sewa. Hanya saja setiap stan SKPA itu dikenai biaya pemakaian arus listrik.Safwan menambahkan, untuk Expo Aceh Culture Festival tersedia 100 stan yang berlokasi di Jalan H Dimurtala Lampineung, Banda Aceh. Stan-stan tersebut diisi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), beberapa instansi pemerintah, dan swasta lainnya. (her/ni)Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6 yang semula dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (20/9/2013) petang, dipercepat menjadi pukul 09.00 WIB. [muhammad yakub yahya (yyy)/SI]