[Pegasing | Darmawan/Yakub] ITSF(Indonesia Toray Science Fondation) kembali membuka kesempatan kepada seluruh guru-guru IPA yang berda dalam wilayah negara Indonesia, untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam bidang science.
Penghargaan Pendidikan Ilmu Pengetahuan atau Penghargaan Pengajaran Sains (Science Education Award) yang diselenggarakan ITSF untuk Tahun 2015 merupakan program yang ke 22 kalinya.
“Penyelenggaraan lomba ini,” dikatakan ibu Muslailati, “Juga difokuskan bagi rekan-rekan guru IPA (Fisika-Kimia-Biologi) SMP/MTs, SMA/MA yang memiliki atau pernah membuat sebuah karya inovasi pembelajaran.”
“Penghargaan diberikan kepada guru yang telah melakukan inovasi pembelajaran sains, bukan untuk kegiatan pengajaran sains yang akan dilakukan. Guru diharapkan sudah melakukan inovasi pada pengajaran dibidang sains , dengan metode yang kreatif dan menarik seperti penggunaan alat peraga, model, simulasi, eksperimen, dan lain-lain,” jelasnya.
Dan tersebutlah dua nama guru di bawah naungan Kemenag Propinsi Aceh, yang berhasil lolos seleksi pada tahap pertama penyisihan, diantara ratusan peserta dari seluruh Indonesia. Dua nama guru tersebut adalah Muslailati S.Pd, guru Kimia pada MAN Pegasing, berada pada urutan ke 4 dalam daftar hasil seleksi.
“Sementara nama Nurchaili S.Pd M.Kom, salah seorang guru Kimia pada MAN Darussalam, berada pada urutan ke 16 yang tertera dalam daftar hasil seleksi tahap 1,” jelasnya.
Nurchaili, sudah pula diumrahkan dinas terkait, selain ke Eropa, sebagai bentuk penghargaan baginya.
“Sangat diharapkan doa untuk kedua guru Kimia ini, karena hasil seleksi yang sangat menentukan akan diinformasikan pada pertengahan bulan november 2015, dimana nantinya mereka akan berjuang sekuat daya, bertarung mempertahankan karya inovasinya, bersaing dengan rekan guru lain se-Indonesia,” harapnya.
“Semoga harapan yang masih samar ini akan terkabul, menoreh sebuah kebanggaan yang nantinya akan dipersembahkan untuk generasi bangsa,” doanya, amin. []