CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Isra` dan Miraj Ajarkan Kebersamaan dan Kaderisasi

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 386
Jumat, 22 Juni 2012
Featured Image
Banda Aceh-KemenagNews (21/6/2012)Banyak hikmah dari perjalanan Isra` dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang kita peringati setiap bulan Rajab. Banyak pesan yang bisa kita digali dan aktualisasikan, sejak keadaan Rasulullah jauh-jauh hari sebelum berangkat (tahun 1 sebelum hijriyah/622 M), saat di Palestina, tatkala di langit, hingga kembali dalam beberapa saat saja, yang membawa turun oleh-oleh: kado shalat wajib lima waktu, untuk Nabi dan umatnya. "Paling kurang ada empat nilai penting dalam peristiwa ini, yang bisa kita raih. Pertama, Rasulullah mengajarkan dan menuntun kita untuk mengeluh dan mencuahkan isi hati hanya kepada Allah. Nabi beberapa bulan sebelum naik ke langit, sedang diuji Allah dengan mmeninggalnya paman (Abi Thalib bin Abdul Muthalib) yang membantu dakwah Islam dan wafatnya istri tercinta (Khadijah binti Khuwailid) yang membekali semua harta dan dirinya untuk agama. Masalah apa pun yang mendera kita, pertama mari kita uneg-unegkan pada Allah, sang Kahliq, bukan pada makhluk-Nya yang lemah," ujar Tgk. Umar Ismail, S.Ag, dalam khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahman (22/6).Mantan Ketua Umum Iskada (Ikatan Siswa Kader Dakwah) Aceh itu, melanjutkan, "Kedua, sebelum isra`, Nabi dibelah dada oleh malaikat untuk dienyahkan sifat kemalasan, kesedihan, pesimistis, kegalauan dan sebagainya. Bukan berarti hati Nabi keruh, tapi itu simbol bagi kita, sucikan diri sebelum shalat. Sebab shalat itu mi'rajnya sang mukmin.""Ketiga, penunjukan Muhammad SAW, yang relatif muda, sebagai imam saat shalat di Baitul Maqdis di Yerussalem (seusai isra`), padahal ramai Nabi yang lebih dahulu, yang lebih senior, yang justru menjadi makmum, menunjukkan perlunya kaderisasi dalam berjuangan. Di samping juga, shalat jamaah, simbol kebersamaan dalam berbagai usia dan masa," ajak Ustaz Umar, dai muda yang sibuk mengelilingi Aceh dalam bertabligh.Dan keempat, Nabi membawa oleh-oleh shalat yang telah dikurangi dari 50 waktu, menjadi lima waktu, sebagai amal pembeda antara Islam dan kafir, amal yang perdana dihisab kelak, sebagai tiang agama, dan amal yang hanya diterima jika ada ruh (khusyu'), di samping rukun dan syaratnya. "Shalat khusyu' akan melenyapkan kita dari tidak wara', tidak jujur, korupsi, dan bermaksiat," tutup Tgk. Umar, politisi PPP dan PBR Banda Aceh itu. (yakub)
Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh