Makkah (Humas)--Saat pelaksanaan Wukuf di Arafah yang dilaksanakan Jumat, 8 Juli 2022, pekan lalu, semua jamaah wajib hadir tanpa bisa diwakilkan ke orang lain dan merupakan satu Rukun Haji.

Bagi jamaah yang sakit dan sedang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan alasan penyakit lain, dapat mengikuti program Safari wukuf yang difasilitasi oleh Petugas Haji, serta dikordinasi langsung Kantor Daerah kerja (Daker) Makkah yang terletak di Aziziah Janubiah.

"Adalah Ibu Intan Sani binti Abdullah, jamaah asal Abdya usia 62 tahun, satu-satunya jama'ah asal Aceh yang lolos untuk disafariwukufkan," lapor satu Karom Kloter 1, H Akhyar MAg.

Menurut Dokter Kloter Sasanka Bayu Murti, Ibu Intan, sejak di gampong sudah dalam keadaan kurang sehat dan diangnosa hypertensi dan penyakit penyerta lainnya.

"Alhamdulillah meskipun dalam keadaan kurang sehat Bu Intan telah selesai dilakukan Thawaf Ibadah meskipun setelah itu dikembalikan ke KKHI untuk di rawat," sebutnya.

"Pelaksanaan Thawaf ifadhah dilakukan oleh Pembimbing Haji daerah (PHD) Tgk Jamaluddin Affan yang juga utusan Pemerintah Aceh untuk pengurusan Wakaf Baitul Atsyi. Syekh Jamal (panggilan akrab) menggendong, mengayomi, membimbing Bu Intan layaknya seperti ibu kandung sendiri," sebutnya.

Ketika ditanya perihal tidak sungkan menggendong dan memeluk sang jamaah, Syekh Jamal mengatakan " Nyoe memang di antara tugas dari Petugas Haji," ujarnya.

"Jazakallahu khairal jaza' Syekh. Insya Allah kalau tidak ada halangan Ibu Intan akan ditanajul (dipercepat kepulangan) dengan Kloter 01. Moga Allah permudah segala urusan Dhuyufullah," harap Tgk Akhyar.

Safari Wukuf adalah semua yang sakit tetap dibawa menuju ke Arafah dengan menggunakan ambulance dan di dampingi oleh dokter.[yyy]