CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Ifthar Jama`i Kanwil; Perselisihan Boleh, Perpecahan Jangan

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 164
Selasa, 7 Juli 2015
Featured Image

[Kanwil | Yakub] Meriah dan ber-syi’ar, akrab dan bersahaja, begitulah kesan, saat Buka Puasa Bersama keluarga besar Kanwil Kementerian Agama Aceh. Jika tahun-tahun lalu digelar di Asrama Haji, maka sore 19 Ramadhan, Senin (6/7) dilangsungkan di halaman tengah Kanwil, dan tetap meriah. 

Apalagi diawali dengan rintik hujan, sebelum sesi pembukaan acara dimulai, acara ifthar jama’i (sebutan untuk ‘buka puasa bareng’), lebih sejuk, di halaman tengah Kanwil, Jalan Abu Lam U Nomor 9 Banda Aceh. 

Lobi dan teras pun, dipenuhi jajaran Kanwil dan keluarga, serta para undangan. Mobil tuan rumah dan tamu berderet padat, di halaman dan di jalan kota, depan Kanwil, seputaran Taman Sari itu.

Pukul 18.00 WIB, MC (Fajriah Bakri SAg) dari Subbag Inmas Kanwil, mensilahkan qari, awali acara dengan pembacaan Kalam Ilahi.

Penceramah Ustadz Umar Ismail SAg, asal Pijay, sudahi acara jelang sirine, dengan memandu doa. Usai shalat lanjutan makan malam melengakapi ‘hajat besar’, sejak Kakanwil di bawah Drs HM Daud Pekah itu.

“Ini antara lain untuk jalin silaturrahmi, pupuk ukhuwah islamiah,” jelas Kakanwil, saat diwawancarai insan media, usai makan. Kakanwil ditanyai soal urgensinya ‘nikah massal’ (itsbat nikah), haji dan lainnya.

“Kita bisa saja berselisih, tapi jangan sampai perpecahan,” ajaknya dalam taushiah, yang ada juga lawakan sedikit, ala Ustadz Umar, yang tinggal di Ateuk Pahlawan itu.

Ustadz Umar, yang juga Penyuluh Agama Islam Kemenag Aceh, juga bahas konsep ketenangan jiwa bagi yang berpuasa. “Ada sebuah dialog antara guru dan  murid, yang sudah mengaji sampai 30 tahun, tapi dia tetap tawadhu’, saat ditanya ‘apa yang telah kamu dapat, muridku?’

Lanjut Umar, di hadapan hadirin dan hadirat, staf dan pejabat, “Berbeda dengan kita sekarang, baru mengaji tujuh tahun, pulang kampung meudakwa, criep mareh-mareh….“   

Sementara Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, sebelum taushiah/ceramah Nuzulul Qur’an bersama Ustadz Umar Ismail SAg, dan setelah pengajian oleh Ustadz Drs H Mukzi Abdullah, kupas filosofi Lima Nilai Budaya Kerja, dikaitkan dengan puasa. 

“Di sini, mari kita internalisasikan kelima nilai itu, selama puasa, dan yang terpenting pascapuasa, sejak Syawal nanti. Ada hubungan erat Lima Nilai Budaya Kerja dengan puasa,” ajak Kakanwil yang baru saja pulang dari Simeulue dan pantau tes assesmen eselon III.

Di hadapan undangan, antara lain ada mantan Kakanwil Depag, Kepala MS, Kadisdik, Kadis SI, Ketua MPU, MAA, UPT Asrama Haji, Balai Diklat Keagamaan, LPMP, para Kakankemenag, Kobar-GB, PGRI, Ormas/OKP, puluhan insan pers, Kakanwil sampaikan hubungan Lima Nilai Budaya Kerja dengan puasa, bahwa:  

v    Integritas, keselarasan antara hati, ucapan dan perbuatan. Satu niat, satu tekad, satu lahiriah kita, yakni puasa.

v    Inovasi, dalam ibadah shiyam juga ada bisa berinovasi dengan menambahkan ibadah-ibadah sunat lainya, tidak hanya ibadah wajib.

v   Tanggung Jawab,sha-imin punya tanggung jawab untuk memelihara diri dari hal-hal yang membatalkannya dan yang membatalkan pahala puasa.

v    Keteladanan, dalam sikap, perilaku dan perbuatan. Demikian juga dengan kita yang berpuasa yang memiliki sifat ketaqwaan kepada Allah SWT.

Profesionalitas, dalam ibadah puasa, kita yang berpuasa akan menahan dirinya sejak imsak dan hanya berbuka setelah tiba waktunya, kita tak akan berbuka di tengah jalan (sebelum waktu berbuka) tanpa ‘uzur yang syar’i. [inmas’s]

 

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh