Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Azhari MSi dan jajaran menerima audiensi Ketua dan jajaran Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh, Jumat, 21 Februari 2025.

Dalam pertemuan di ruang rapat pimpinan, Kakanwil antara lain paparkan data pendidikan dan program pembangunan baik mutu, guru, dan maupun  siswa di Aceh, juga Banda Aceh. 

Juga Kakanwil kaitkan sejumlah program Kemenag dengan program pemerintah sekarang, misalnya persiapan Sosialisasi Makan Bergizi (MBG) di madrasah yang tahap awal akan disosialisasi terlebih dahulu di Rakor Kanwil bersama Kankemenag kabupaten/kota.

Terkait efesiensi, Kakanwil ulangi, efisiensi anggaran disikapi misalnya, kegiatan akan lebih banyak bersifat daring, baik juga monitoring yang juga bisa dilakukan berbarengan dengan kunjungan kerja lainnya. 

Peningkatan moral, katanya, perlu peningkatan pengawasan guru dalam upaya agar anak-anak melakukan pengajian di masjid-masjid dan menasah yang dilakukan setelah shalat magrib sampai shalat isya, yang disertai dengan buku pengesahan dari imam meunasah dan masjid, yang nantinya akan dievaluasi di madrasah. 

Didampingi Kabid PAI H Khairul Azhar SAg MSi dan jajaran dari Bidang Penmad, Kakanwil juga paparkan perkembangan madrasah dan sekolah, dikaitkan dengan beberapa programnya. 

Kakanwil terus semangati jajaran madrasah dan sekolah dalam program Lima Belas Menit (Limit) Bersama Alquran sebelum jam pertama pelajaran. 

Dalam upaya meningkatkan mutu Literasi Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ), Kanwil Kemenag Aceh terus mendorong pelaksanaan program Limit mengaji sebelum jam pertama pelajaran di madrasah dan sekolah. 

"Ini juga bagian dari program Gerakan Tuntas Baca Tulis (Getba) Alquran di Aceh bersama mitra di pemda dan sekolah," ujarnya.

Kakanwil yang menyambut baik audiensi ini, juga singgung hal pengawas pendidikan, dan gurunya. 

Kabid PAI juga menyebut perkembangan PPG dan kemitraan dengan Pemkab/Pemkot.

Dalam silaturrahmi, Ketua MPD Kota Banda Aceh Drs H Salman Ishak MPd, yang antara lain pernah menjadi Kadisdikbud Pidie dan Bupati Pijay (2007-2009), menyambut baik sejumlah gebrakan  bersama Kemenag  dan mengusahakan agar pemerintah Aceh memprioritaskan anggaran untuk kegiatan pengawas, juga pengawas PAI. 

Salman yang juga Waka Binawasa Kwarda Pramuka Aceh, pernah menilai guru-guru yang mengajar di madrasah sangat bagus, bergengsi dan berbangga ketika ditanya seseorang, dibandingkan guru-guru yang mengajar di sekolah. 

Harapannya, dengan adanya sinergitas ini pendidikan di Kota Banda Aceh bisa lebih meningkat mutunya, apalagi Kota Banda Aceh merupakan role model pendidikan di Provinsi Aceh. 

Salman Ishak kembali memimpin Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh masa jabatan 2024-2029.

Ayahanda (sapaannya), asal Meureudu, terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Besar (Mubes) yang digelar di Hotel Arabia Peunayong, pada Mei tahun lalu.[]