[Lhoknga | Inmas] Meski hilal tidak terlihat di Obervatorium Tgk. Chik Kutakarang, Lhoknga, tidak terlihat, Ahad (27/7), 1 Syawal 1435 Hijriyah tetap hari Senin (28/7).
Hal ini mengacu pada Keputusan Menteri Agama yang dikeluarkan setelah sidang itsbat penetapan awal syawal 1434H, setelah menerima laporan hasil rukyat Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama yang disebar di 111 titik di seluruh Indonesia. Ketetapan ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 130 Tahun 2013 tentang Penetapan Tanggal 1 Syawal 1435 H.
Menurut Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, dilaporkan bahwa berdasarkan hitungan hisab, posisi hilal ada pada ketinggian di atas 2 derajat. Bahkan ada beberapa daerah yang di atas 3 derajat.
“Dari laporan pelaksanaan rukyatul hilal yang dilaksanakan di 111 lokasi, dilaporkan bahwa setidaknya ada 9 orang dari 3 titik yang berbeda, yaitu di Bukit Condrodipo Gresik, Pelabuhan Ratu Sukabumi, dan Kolaka Sulawesi Tenggara. Kesembilan orang ini menyatakan telah melihat hilal,” tegas Menag.
“Berdasarkan laporan tersebut, peserta sepakat menetapkan bahwa 1 syawal jatuh esok hari, Senin 28 Juli 2014,” tambahnya.
Di Aceh sendiri, berdasarkan pantauan di Obervatorium Tgk. Chik Kutakarang, Lhoknga, hilal tidak telihat karena tertutup awan. Meski demikian, kata Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd yang juga Ketua Badan Hisab dan Rukyat Provinsi Aceh, 1 Syawal tetap mengacu pada Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia.[p]