[Kota Langsa | Erlisa] Ada pemandangan unik yang terjadi di lapangan upacara MI Gampong Meutia Langsa, Kota Langsa. Kami menggelar upacara HUT PGRI ke-69 (25/11). Namun kali ini, bukan siswa berseragam putih-putih yang terlihat sibuk di tengah lapangan.
Yang sibuk adalah Bapak dan Ibu guru yang menggunakan seragam batik PGRI. Ada yang menjadi petugas penggerek bendera, pemimpin upacara, pembaca UUD 1945, pembawa teks Pancasila, dirigen lagu-lagu wajib, dan lainnya.
Upacara HUT PGRI yang diadakan di Madrasah ini berada di Jl. TM.Zein Gampong Meutia Langsa, kali ini menjadi istimewa. Pasalnya bertepatan dengan Hari Guru Nasional, madrasah yang berada satu kawasan dengan Mesjid besar Gampong Meutia Langsa ini, menggelar upacara bendera yang seluruh petugasnya dijalankan oleh para Bapak dan Ibu Guru MI Gampong Meutia Langsa.
Siswa sekolah ini pun terlihat antusias menunggu upacara HUTPGRI. Salah satunya, siswa kelas V, Silvanie Fazhyra dan faradina Octari. Sejak pagi mereka sudah ingin berangkat cepat-cepat ke sekolah mereka membawa Kue yang bertuliskan Happy Birthday di atasnya. “Kami ingin melihat Bapak Ibu guru menjadi petugas upacara HUTPGRI dan kami juga tidak sabar untuk memberikan kue ini,’’ ujar mereka.
Biasanya petugas yang rutin menjadi petugas penggerek bendera adalah tiga orang kawannya, Vanie, tari, dan lekha yang juga murid kelas V. Namun bertepatan dengan upacara kali ini, semua siswa kelas V hanya diberi tugas untuk paduan suara. Sementara dirigen atau yang memimpin mereka bernyanyi, juga dilakukan oleh Ibu Nisnawati. Saat pengibaran bendera tiba, tiga guru perempuan yakni Ibu Maghdalena, bersama Ibu Puspita dan Ibu Khairul rahmi, ketiganya terlihat bekerjasama dengan baik mengibarkan bendera.
Selaku Kepala Madrasah MI Gampong Meutia Langsa Ibu Khairul Husna, S.Pd.I M.Pd petugas upacara yang kali ini dilakukan oleh para guru memang sengaja dirancang guna memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari Selasa, 25 November 2014. Menurut beliau Seorang guru harus bisa menunjukkan contoh kepada anak didiknya, menanamkan karakter dan kedisiplinan kepada siswa.
"Sebagai guru kita ingin menjadi teladan bagi anak-anak dan tidak hanya bisa menyuruh siswa untuk melakukan ini dan itu,’’ ujar Khairul Husna, S.Pd.I M.Pd. [d/y]