[Darul Imarah | Yakub] Kamis (17/12) giliran Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Cot Gue, yang dikunjungi tim Sosialisasi Produk Halal Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh. Ke MIN yang terletak di selatan Kantor Camat Darul Imarah Aceh Besar itu, tim dari Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag Aceh hadir bersama unsur Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Banda Aceh, Syahril SKM MKes.
Sebelum siangnya tim juga ke Dayah Insan Qurani Aneuk Batee Kecamatan Suka Makmur Aceh Besar, di MIN yang pernah jadi lokasi Porseni Aceh Besar itu, tim mensosialisikan arti, tujuan, pentingnya memahami dan memiih, serta mengkonsumsikan makanan dan minuman yang halal, dan baik/sehat.
“Di Kanwil kita ‘bermotto dan ada misi’ halalan thayyiban, maka di Diskes ada program produk pangan yang aman, atau Keamanan Pangan,” jelas Kepala Seksi Produk Halal, Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi Urusan Agama Islam, Bidang Urais Binsyar Kanwil Muzakir SAg, mewakili Kabid Drs H Hamdan MA, di hadapan guru, siswa, dan tim, sebelum paparan disampaikan Diskes.
Sebelum Muzakkir, salah satu ASN dari Bidang Urais Binyar juga awali dengan ceramah seputar makanan dan minuman yang halal dan sehat. Usai semua sesi, baju kaos pun dibagi pada 50-an siswa. Sesi paparan dan dialog dengan contoh kasus, dan jalan keluarnya dibeberkan di kelas itu.
Muzakkir SAg, didampingi jajaran di Bidang Urais misalnya ada Alfirdaus, yang tiba dengan bus ‘observatorium’ itu, sampaikan, bahwa ke depan akan ada regulasi yang mengatur lembaga negara, yang keluarkan sertifikat halal. Yang selama ini diatur dan di-peuteubiet oleh MUI/MPU.
“Mudah mendeteksi makanan/minuman yang ada bahan berbahaya, misal jika kita tekan, ia kenyal. Jika sisa kita ‘buang’ untuk ayam, ayam dan kucing saja enggan. Jika lalat tak mau hinggap, ia patut diragukan keasliannya. Jika lama bertahan, jika warna mencokol kayak ada bahan cat dinding, atau bau tidak menyengat (ada bau bahan bangunan), itu pun patut diawasi….,” jelas Syahril, di ruang Kepala MIN, dengan alat dan bahan seperti aneka botol bahan kimia, dan kue, dalam tangannya. Saat uji lab, salah satu mantan karyawan MIN Cot Gue, Mukhlis yang kini jadi Penyuluh di KUA Simpang Tiga, juga hadir.
Dari uji ‘lab jalanan’ secara singkat, makanan/jajanan dalam MIN yang berlokasi di jalan menuju ke Simpang Tiga/Sibreh itu, aman (negatif) bahan berbahaya, seperti boraks dan formalin. “Mungkin jika ada jajanan di luar hari ini ada, kita tes, kemungkinan bisa lain,” kata guru pendamping tim di MIN yang dikepalai Bu Amatan Azizah SAg itu. Memang siswa MIN tidak banyak hadir, maka penjaja pun tidak nongkrong di luar, sebagaimana lazimnya ada, sebelum pascaujian.
Sebelumnya, tim misalnya telah sukses sosialisasi di MTsN 2 Banda Aceh (Lueng Bata), MIN Ajun, dan selanjutnya IQ dan MIN Ulee Kareng, dengan jumlah lokasi pada 2015 ini, hanya ada anggaran untuk lima titik/madrasah dulu…. []