Idi (Irfan)---Tiga guru madrasah kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur menjadi duta guru madrasah menulis tingkat nasional.
Kegiatan pelatihan pendampingan penulisan artikel ilmiah dilaksanakan di Grand Ussu Hotel & Convention, Cisarua, Bogor itu dihelat sejak tanggal 17-19 November 2022 mendatang.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional (HGN) yang digagas oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Agama RI yang dibuka oleh Dr H Rohmat Mulyana, MPd, Kamis (17/11/2022).
Dalam sambutannya H. Rohmat menyampaikan guru hendaknya gemar membaca, karena khazanah keilmuwan di dapat setelah membaca.
Lebih lanjut ia menyampaikan Guru harus tampil beda ditengah perkembangan zaman.
Guru mesti familiar dengan dunia baca tulis dan sastra, karena dapat memperpanjang “usia”nya, imbuh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam itu.
Sementara itu, Direktur GTK Madrasah, Dr Muhammad Zain, MAg menjelaskan, program “Guru Madrasah Menulis” sebagai amanat peraturan menteri Agama (PMA) No 38 Tahun 2018 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di lingkungan Kementerian Agama.
"Ada sebanyak 1280 artikel ilmiah guru yang terdaftar di panitia dan hasil seleksi yang berhak mengikuti pelatihan lanjutan sebanyak 100 guru yang di –camp-kan selama tiga hari. Setelah mengikuti kegiatan pendampingan artikel guru tersebut ditargetkan bisa terpublikasi di jurnal OJS maupun terindeksasi SINTA," pungkasnya.
Tiga guru yang lulus seleksi guru madrasah menulis yaitu, Iqbal, S.Pd.I (MTsN 9 Aceh Timur), Desy, S.Pd (MIN 2 Aceh Timur), dan Zully Hijah Yanti AD, S.Pd (MAN 4 Aceh Timur).
“Ini baru permulaan, butuh semangat dan konsistensi dalam menulis, pendampingan yang di bimbing pengelola jurnal nasional hingga publish di jurnal terindeksasi SINTA,” tutur Iqbal salah satu peserta pelatihan.
"Saya bangga menjadi peserta pelatihan guru madrasah menulis, narasumber yang berkompeten dan pengelolan jurnal nasional membangkitkan motivasi dan sharing trik dan tips menulis artikel ilmiah yang baik hingga publish,“ tutup Iqbal.[y]