[Singkil | Halimsyah/Yakub]  Jumat (9/12) ini, hari kedua Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs HM Daud Pakeh dan jajarannya berada di Pidie Jaya (Pijay). Kehadiran tim, sejak Kamis (8/12) kemarin, antara lain untuk membantu korban gempa, yang tiba-tiba mengguncang Pijay, Pidie, Bireuen dan sekitar Aceh, shubuh Rabu (7/12) lalu.

Dua hari sebelum ke Meureudu, Kakanwil dan jajarannya sedang di Singkil, juga hadir ke MAN Singkil yang sedang dilanda banjir (sebelum menutup rangkaian Hari Guru 2016 di Kota Suulussalam) itu.

Kakanwil mengunjungi  madrasah  yang ada di pusat Kabupaten Aceh Singkil, antara lain MIN Singkil, MTsN Singkil, dan MAN Singkil, Selasa (6/12) siang.

Madrasah tersebut, lokasi terparah yang terkena dampak bencana banjir pada bulan November sampai hari ini. Ini merupakan 'banjir berjilid' dan Jumat masuki hari ke 12 di Kabupaten Aceh Singkil.

H Daud Pakeh didampingi  Kankemenag Aceh Singkil yang diwakili Kamaluddin SE (staf Seksi Pendis Kemenag Aceh Singkil, Cut Sartina SE (staf Subbag Keuangan Kemenag Aceh Singkil), Mardi (staf Seksi Haji dan Umrah Kemenag Aceh Singkil, dan disambut hangat oleh kepala MAN Singkil Halimsyah SAg MA.

Selain itu, disambut pula dewan guru dan KTU, di samping hadir juga Kepala MTsN Singkil Syafrida SPd, dan Kepala MIN Singkil Jumarni SPd.

Gedung dan Hari Sama, Ujian dan Siswa Beda

Dalam kesempatan tersebut Kakanwil, di sela silaturrahmi, terus memberikan motivasi dan menyampaikan apresiasi kepada Kepala MIN, MTsN, dan MAN Singkil, serta seluruh dewan guru yang telah berperan aktif dan saling bantu membantu. Sehingga kegiatan proses pembelajaran tetap aktif.

Terlebih lagi bertepatan sedang dilaksanakan ujian dapat dipusatkan di MAN singkil dengan menggunakan gedung yang sama, dalam hari yang sama, tapi tetap bisa dilaksanakan ujian terhadap 3 madrasah yang berbeda.

Dengan mengatur jadwal ujian, pukul 08.00-11.00 untuk siswa MAN Singkil, pukul 11.00-14.00 diperuntukan untuk siswa MTsN Singkil, dan pukul 14.00-18.00 dipergunakan oleh siswa MIN Singkil.

Kepala Madrasah  Aliyah Negeri Singkil Halimsyah pada kesempatan tersebut sangat mengharapkan bantuan, terutama agar gedung MIN dan MTsN Singkil dapat ditinggikan ruang belajarnya, kerena selama ini setiap banjir kedua madrasah tersebut terpaksa diliburkan. Sebab air menggenangi setinggi 50-100 cm di dalam ruangan belajar.

Sedangkan di luar ruangan belajar banjir mencapai 100-200 cm. sehingga proses belajar mengajar di madrasah tidak mungkin dilaksanakan. Kalau gedungnya ditinggikan, proses pembelajaran baru bisa berjalan normal seperti sebelum musibah banjir terjadi.

Sedangkan usulan dari MAN Singkil secepatnya dibangun pagar dan penimbunan perkarangan madrasah, agar terjamin dalam pelaksanaan Proses Belajar Mengajar dan meningkatkan kedisiplina sehingga tercapainya kwalitas dan pretasi anak didik, amin... []