[Lhoksukon | Fahmi] Sejarah pelaksanaan MTQ di Indonesia sangat unik, itulah yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara, Drs. H. Zulkifli Idris, M.Pd saat menjadi pemateri dalam kegiatan sosialisasi peningkatan mutu dewan hakim MTQ beberapa hari yang lalu.
Menurut beliau perkembangan MTQ di Indonesia sangatlah unik. “Perkembangan MTQ dalam sejarah sangatlah unik, di mana MTQ telah ada di Indonesia sejak tahun 1940-an sejak berdirinya Jami’iyyatul Qurro wal huffadz yang didirikan oleh Nahdhatul Ulama yang merupakan ormas terbesar di Indonesia. MTQ untuk pertama kali dilaksanakan pada tahun 1941 sebelum Indonesia merdeka oleh Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU),” ujar Zulkifli Idris.
“Sejak tahun 1968, saat menteri agama dijabat K.H. Muhammad Dahlan, MTQ dilembagakan secara nasional. MTQ pertama diselenggarakan di Makassar pada bulan Ramadan tahun 1968. Kala itu hanya melombakan tilawah dewasa saja dan melahirkan Qari Ahmad Syahid dari jawa Barat dan Muhammadong dari Sulawesi Selatan,” lanjut Beliau.
“Sejauh ini sampai tahun 2014, MTQ sudah dilaksanakan sebanyak 25 kali. Mulai tahun 1968 samapai dengan tahun 1981 dilaksanakan satu tahun sekali, dan setelah MTQ yang dilaksanakan provinsi Aceh tahun 1981, MTQ dilaksankan secara berkala 2 tahun sekali, “ tambah Zulkifli Idris.
“Dalam perkembangannya juga MTQ terus berevolusi dan berkembang baik dalam hal bertambahnya jumlah cabang yang diperlombakan maupun hal lainnya, jadi untuk mengimbangi hal tersebut dewan hakim harus terus belajar untuk mengikuti perubahan tersebut sesuai dengan tuntutan zaman,” tutup Zulkifli Idris. [yyy]