[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Dalam kesempatan ini saya mengutip perkataan Prof. Dr. Nasaruddin Umar Wakil Menteri Agama dalam sebuah pengajian yang diberi nama Husnul Khatimah. Penyataan ini disampaikan oleh Helmi Ismail Fahmi, S. Ag Staf Bimas Islam Kankemenag Tamiang dalam Tausiyah singkatnya usai Zhuhur Selasa (15/7) di Aula Al-Ikhwan.
Di hadapan jama’ah Shalat Zhuhur yang berjumlah + 30 Orang tersebut beliau lebih lanjut memaparkan bahwa menurut Nasaruddin Umar ada delapan Kunci kesuksesan (Kebahagiaan) menurut Islam.
Pertama; sesorang dikatakan sukses apabila memiliki kepribadian yang teguh, karena sudah ditegaskan Allah dalam Al-Qur-an bahwa manusia itu adalah makhluk sebaik-baik bentuk dengan akal yang sehat sehingga dapat berinovasi untuk kebahagiaannya dan salah satu tujuan dibuatnya hukum oleh Allah SWT adalah untuk memelihara akal.
Kedua; Kunci kebagaiaan itu adalah Keluarga Sakinah, suatu keluarga dikatakan Sakinah yaitu ketika keluarga itu (Ayah, Ibu dan Anak-anak serta seluruh anggota keluarga lainnya) diberikan kepahaman agama oleh Allah SWT, sehingg dengan kepahaman itu mereka taat menjalankan perintah Allah (taat beribadah).
Ketiga; Kunci kesuksesan itu bisa dilihat dari karir seseorang, yaitu orang yang memiliki skill (keahlian), dimanapun ia ditempatkan selalu membawa kemajuan karena dengan skill seseorang itu mampu berinovasi untuk menunjang kemajuannya.
Keempat; Kunci sukses itu juga bisa dilihat dari segi keuangan, namun yang terpenting adalah dari mana sumber keuangan itu didapatkan karena dalam salah satu hadis Nabi SAW dikatakan bahwa di hari kiamat nanti tidak beranjak kaki seorang manusia itu hingga ia mampu menjawab 4 pertanyaan dan salah satunya adalah tentang harta (keuangan) dari mana ia didapatkan dan ke mana ia digunkan.
Dalam hadits yang lain Nabi SAW bersabda “Perumpamaan orang mu’min itu seperti lebah, jika ia mengambil sesuatu maka ia mengambil dari tempat yang bagus sehingga menghasilkan yang bermanfaat (madu)” mari kita contoh lebah, ajaknya.
Kelima; Kesehatan, untuk itu perlu kita mengikuti tips hidup sehat ala Rasulullah SAW antara lain tidak meniup makanan yang masih panas, makan saat lapar berhenti sebelum kenyang. Keenam; Memiliki Rohani yang sehat, yaitu Rohani yang merasa nikmat saat beribadah dan gelisah ketika berbuat dosa.
Ketujuh; Memiliki keshalihan sosial, keshalihan individu tidak menjamin kita menjadi ahli surga, keberadaan kita di masyarakat harus memberikan manfaat (Khairunnas yanfa’u linnas), orang yang bermanfaat itu ketiadaannya memberikan kerinduan sebaliknya orang yang tidak bermanfaat itu ketiadaannya menjadi kesenangan bagi orang lain, orang yang memiliki keshalihan sosial tidak mengalami kebangkrutan di hari kiamat (orang yang bangkrut di hari kiamat adalah orang yang shaleh secara individu tetapi menyakiti tetangganya maka seluruh pahala amalnya akan diberikan kepada orang-orang yang disakitinya).
Kedelapan; Memiliki Ilmu, dengan ilmu amal menjadi berkualitas, ujar Helmi Ismail Fahmi mengakhiri Tausiyahnya. [yyy]