Banda Aceh-KemenagNews (1/11/2013). Jamaah haji asal Provinsi Aceh memperoleh pembagian dana “Baitul Asyi” di Makkah, yang masing-masing senilai 1.500 Riyal Arab Saudi atau berkisar Rp 4,5 juta.
Petugas yang ikut membantu pembagian dana ‘tanah/rumah waqaf’ warisan Habib Bugak Al-Asyi ialah Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Prof Dr Tgk H Azman Ismail MA dan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Aceh, Drs. Saiba Ibrahim.
“Dana `Baitul Asyi` itu telah dibagikan sejak jamaah tiba di Tanah Suci, dan masing-masing memperoleh 1.500 Rial Arab Saudi,” kata Kepala Kanwil Kemenag Aceh Drs H Ibnu Sa’dan MPd di Banda Aceh, Senin (28/10). Ia menjelaskan, besarnya dana “Baitul Asyi” yang diterima para jamaah haji asal Aceh pada tahun pemberangkatan 2013 itu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya tersebut dikarenakan dampak dari pengurangan jamaah. Pada tahun sebelumnya, para jamaah haji asal Aceh memperoleh dana Baitul Asyi senilai 1.200 Riyal atau setara Rp3,6 juta.
“Karena adanya kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang mengurangi kuota jamaah sehingga berdampak kompensasi dana Baitul Asyi yang harus diberikan kepada jamaah haji Aceh lebih besar pada tahun ini,” katanya H Ibnu Sa’dan yang Rabu (31/10) baru saja mendapatkan musibah dengan meninggalnya ayahanda (mertua) di Gp. Beurawe Banda Aceh. Ia menjelaskan, sejarah Baitul Asyi itu berawal dari seorang warga Arab Saudi keturunan Aceh di Mekkah sempat membangun rumah di Tanah Suci. Kemudian rumah itu diwakafkan.
“Yang menarik adalah dokumen wakaf tersebut masih tersimpan utuh di Mahkamah Syariah Arab Saudi. Dalam surat itu tertera agar rumah tersebut dapat dimanfaatkan bagi orang Aceh yang sedang menunaikan ibadah haji,” kata H Ibnu, yang Selasa (29/10) melantik Kakankemenag Aceh Singkil Drs Salihin. Selain jemaah haji, rumah yang diwakafkan keturunan Aceh itu juga dapat diperuntukkan bagi mahasiswa asal Serambi Mekah yang sedang menuntut ilmu di Arab Saudi, katanya menambahkan. Namun, Ibnu Sa’dan menjelaskan dalam perjalanannya saat perluasan Masjidil Haram maka rumah tersebut terkena dampak dan Pemerintah Arab Saudi membayarnya.
“Kemudian, ganti rugi rumah tersebut dibangun di tempat lain dan pengelolaannya juga cukup baik sehingga dari tahun ke tahun berkembang. Itu dijadikan sebagai sumber dari pemberian dana Baitu Asyi kepada jemaah haji asal Aceh,” kata dia menambahkan. [yakub/ant]
[foto: living cost dalam mata uang riyal yang diteriam JCH sebelum berangkat]