[Banda Aceh | Yakub] Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh ramaikan pengajian rutin di Bustanus Salatin (Taman Sari), taman di depan Kanwil, Jalan Tgk Abu Lam Oe itu.
Dakwah Umum, bertajuk 'Dunia Sementara, Akhirat Selamanya', yang digelar Pemkot Banda Aceh, di bawah Dinas Syariat Islam Setkot itu, mengundang juga siswa madrasah sekitar.
Sementara, Kakankemenag Kota Banda Aceh Drs H Amiruddin MA, Kadis Syariat Islam Banda Aceh H Mairul Hazami MM, duduk di shaf depan, sajan pejabat lainnya.
Di sekitar tribune dakwah, masih berdiri aneka stand pameran 'Banda Aceh Membangun', yang berlangsung lima hari, dan tutup Rabu malam (5/10).
Sebelum ceramah, yang banyak paparkan pengalaman berdakwah, yang tanpa banyak ayat dan hadits (seperti diakui ustadz) itu, Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa'aduddin Djamal SE, ajak da'i, SKPK, dan warga terus galakkan ilmu agama.
"Moga ke depan lahir pemimpin Aceh yang lebih memedulikan agama Allah," doanya.
Pagi hingga siang Kamis (6/10) tepat 5 Muharram ini, menampilkan mantan anak band asal Solok Sumatera Barat, Ustadz Derry Sulaiman.
Dalam paparannya, Derry akuinya, bahwa ia sebelumnya masuk gitaris band Thrash Metal Indonesia (sebelumnya Betrayer). Kehidupannya berubah drastis setelah memutuskan bertaubat pada 1998.
Dari antipati dengan dakwah, kini pria yang bernama asli Deri Guswan Pramona itu, itu kini jadi da'i/ pendakwah dan penyanyi religi.
Berjubah putih, da'i berjambang ini jelaskan, kenapa ia dulu membenci dakwah. Salah satunya karena ada sebagian pendakwah kita, yang 'asyik' membawa vonis pada pihak lainnya, ya kamu kafirlah, kamu nerakalah dan lain-lain, yang bikin dia menjauh, dan menakutkan umat.
Sejatinya, ajak Ustadz, dakwah itu menyejukkan, sebab ia nafas kehidupan. Di latar panggung tertera Dakwah Adalah Jalan Kehidupan Islam.
"Padalah dakwah jalan kehidupan," ajaknya di hadapan Walikota, calon gubernur, SKPK, jajaran Kanwil Kemenag, Kakankemenag Banda Aceh dan jajarannya, ribuan siswa, ASN, SKPA, majelis ta'lim, dan undangan.
Kajian bulanan ini, yang kedua seusai dua bulan lalu, Agustus. Sebelumnya juga vakum karena bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H.
Kini, program ‘Dakwah Umum Jumatan’ yang dilaksanakan setiap Jumat oleh Pemko Banda Aceh melalui Dinas Syariat Islam setempat, kini dilanjutkan kembali.
Jumat (12/8) pagi, terakhir mengundang penceramah asal Kelantan Malaya, Dato' Haji Mohd Nasuruddin bin Haji Daud.