[Banda Aceh | Muhammad Yakub Yahya] Dalam sesi materi “Teknik Komunikasi Efektif”, Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Aceh, bahani peserta Pelatihan Keprotokolan bagi Aparatur Kanwil Kemenag Aceh. Usai Jumat berjamaah itu (28/3), Abrar Zym sampaikan bahwa yang penting maksud komunikasi itu efektif.
“Ada kawan yang bisa kita dengar, dan ada yang tak bisa kita dengar keterusan. Cara mendidik kawan yang banyak omong, dengan mempercayainya, membari peran, atau memberi tugas misalnya menyuruh MC atau pembaca halo-halo,” jawab Ustadz saat salah satu peserta, Mardhiah (staf Subbag Ortala dan Kepeg KAnwil), yang menanyakan kiat mengatasi kawan yang mendominasi dan cerewet.
“Boleh kita tidak omong, tapi orang mengerti. Menyampaikan pesan dalam situasi yang belum pas, komunikasi tidak jalan. Maka kita menjaga sikap dan cara berbicara, dengan pembicaraan yang tanpa ide sekaligus. Kunci rupanya saling pengertian,” jelas Ustadz Abrar, putra Peulumat Labuhan Haji Aceh Selatan itu.
Ciri orang cerdas, omongan bersahaja, laksanakan bukan teori saja, dan dalam omongan senantiasa memohon petunjuk Allah. “Bentuk komunikasi ada dua, verbal dan non verbal (gerak bahu, berdeham, atau tersenyum). Contoh, geureuhem antar pemakai WC, satu di dalam dan satu di luar,” lanjut Abrar Zym, kelahiran 26 April 1968.
Lima unsur komunikasi, Komunikasi, Komunikan, Efek, Pesan, dan Media. “Ada yang menyampaikan pesan dengan penuh pikiran, dengan pikiran, dengan hati-hati, dan dengan hati,” lanjut H Abrar Zym di Hotel Sulthan Banda Aceh, dalam acara yang diprakarsai Subbga Inmas Kanwil Kemenag Aceh.
Dra Evi Tri Rahayu, salah satu peserta juga menanyakan, “Jika ada kawan yang bermasalah misalnya dengan bau badan, bagaimana cara menjauhinya, menegur, atau mengubahnya, dalam ilmu komunikasi?”
Jawab Ustadz Abrar, bahwa dengan memilih dan mengalihkan dengan contoh lain, dengan maksud menyindir kekeliruan atau masalah yang dihadapinya. [yyy]