CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Bermula dari KD, Harumkan Nama MAN hingga Provinsi

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 345
Rabu, 14 Mei 2014
Featured Image

[Blangpidie | Alfaizin/Yakub]  Saingan hasil UN dengan madrasah lain di Aceh, membuat para siswa di MAN di ‘ujung pelosok’ ini sedikit miris. Tantangan untuk bisa menjadikan putra-putri Madrasah pada khususnya dan Aceh pada umumnya lebih berkwalitas di masa-masa yang akan datang justru menjadi skenario penemuan sostem pembelajaran. Maka lahirlah Kompetensi Dasar (KD), untuk menjadikan alat pernilaian (evaluasi) secara terprogram terhadap peserta didik.

Sebenarnya evaluasi belajar per KD ini bukan hal baru didunia pendidikan. Ini merupakan bahagian evaluasi yang sudah ada termuat dalam setiap RPP yang dibuat oleh bapak/ibu guru sebagai agen pembaharuan. Jadi, KD bukan 'Kontes Dangdut'.

Namun realita di lapangan belum terprogram secara kontinyu dan menyeluruh. Ide ini berawal dari seorang guru Bahasa Indonesia yaitu Ibu Khatijah Marlina, S. Pd, di mana saat itu beliau menjabat sebagai Wakil Kepala Bidang Kuriulum, yang kala itu kepala Madrasah dipimpin oleh Bapak Drs. Hambali yang sudah pindah tugas menjadi Kasi Pendis pada Kantor Kemenag Abdya.

Evaluasi per KD ini terlebih dahulu sudah dilakukan percobaan sendiri oleh Ibu Khatijah lulusan Universitas Abulyatama Banda Aceh selama bertahun-tahun sejak Aceh dilanda konflik berkepanjangan. Bukan rahasia umum lagi pelajaran bahasa Indonesia saat itu kurang diminati oleh peserta didik  ternyata strategi ini sangat efektif untuk memotivasi siswa untuk belajar sesuai dengan SKL yang ada.

Berawal dari persoalan-persoalan tersebut di atas sehingga tergugahlah hati semua dewan guru dan disambut positif seluruh stakeholder  madrasah untuk melaksanakan strategi tersebut untuk meningkatkan prestasi dan minat belajar siswa MAN blangpidie ini lebih maju.

Strategi ini ternyata efektif karena bisa memotivasi siswa dalam belajar yang sebelumnya bermalas-malasan sekarang menyenang karena setiap hasil kerja pembelajaran dilakukan evaluasi per KD oleh guru bidang studi secara terbuka dan siswa dapat melihat KD mana yang belum tuntas dilakukan guru yang bersangkutan. 

Jika waktu tatap muka masih tersisa maka setiap guru bisa melakukan remedial setiap KD yang belum tuntas. sehingga pada saat pelaksanaan ujian semester baik ganjil maupun genap tidak ada lagi evaluasi cukup memberikan nilai yang sudah ada pada per KD untuk dimasukkan kedalam buku rapor.

Semua hal tersebut di atas bukan hanya sekedar cerita itu semua dibuktikan dengan output yang diterima diberbagai perguruan tinggi dalam maupun luar Aceh baik swasta maupun negeri, bahkan ada yang lulus di Akademi Polisi (Akpol). 

Seiring waktu berjalan di bawah kepemimpinan Bapak Adihar, S. PdI selaku kepala MAN Blangpidie yang baru dilantik di awal bulan Pebruari 2014 oleh Bapak Kemenag Drs. H. Arijal sudah pula mengukir prestasi yang cemerlang mewakili Provinsi Aceh untuk Tingkat Nasional yaitu Forum Anak Nasional diwakili oleh Yasrul anak kelas II IPA2 yang diselengarakan oleh Komnas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Aceh.

Selain prestasi non akademik yang diraih MAN Blangpidie, prestasi akademikpun sangat membanggakan. Pada Bulan Maret 2014 Danil Apriandi siswa kelas II IPA2 mewakili siswa Tk. SMA sederajat se-Abdya untuk Putra seleksi Paskib Tahun 2014 tingkat Nasional yang diselenggaran oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga Kab. Abdya. Wah selamat ya… []

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh