[Karang Baru | Yakub] Kualitas guru adalah kunci utama untuk membangun pendidikan, oleh karena itu pengembangan keprofesian guru melalui pelatihan adalah kunci utama untuk meningkatkan sumber daya guru.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Aceh Tamiang, Iskandar Zulkarnain saat memberi sambutan pada kegiatan Konsultasi Publik Pengembangan Keprofesional Berkelanjutan (PKB) dan peluncuran Program Buku Bacaan Berjenjang (B3) USAIDPRIORITAS di Oproom Kantor Bupati Aceh Tamiang (23/2).
“Saya harap dalam waktu dekat dinas pendidikan dapat melaksanakan seminar pendidikan untuk mendapatkan masukan dari para guru,” harap wabup.
Pemerintah Aceh Tamiang sendiri telah mengelurkan Perbup tentang peyisihan uang Tunjangan Profesi Guru (TPG) sebanyak 10 % perbulan yang dikelola oleh MGMP dan KKG dengan tujuan peningkatan mutu pendidikan di daerah tersebut. Untuk pengelolaanya, dinas pendidikan bersama USAIDPRIORITAS akan menyusun perencanaan pelatihan yang menjadi kebutuhan guru untuk meningkatkan kompetensinya terutama kompetensi pedagogy dan kompetensi profesional.
Program tersebut sekaligus menyahuti kebijakan pemerintah tentang pembangunan bidang pendidikan melalui meningkatkan profesionalisme, kualitas dan akuntabilitas guru serta tenaga kependidikan melalui latihan secara berkala dan merata sekaligus penguatan KKG/MGMP.
Diharapkan semua guru jenjang pendidikan dasar mendapat pelatihan merata dan berkesinambungan. Pemerintah daerah sendiri akan mengalokasikan anggaran untuk pelatihan dan pendampingan guru sehingga dapat meningkatkan keprofesionalan guru dan akan berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan.
Program Buku Baca Berjenjang
Dalam kegiatan tersebut dilakukan pula peluncuran secara simbolis hibah paket Buku Bacaan Berjenjang (B3) untuk 82 SD/MI di Aceh Tamiang. Peluncuran ini menandai dimulainya program baru tersebut secara resmi di sekolah.
Seusai peluncuran paket buku secara simbolis, Koordinator Provinsi USAIDPRIORITAS Aceh, Ridwan Ibrahin menjelaskan bahwa program B3 adalah Salah satu fokus program USAIDPRIORITAS dan pemerintah Indonesia dalam pengembangan budaya dan kemampuan membaca siswa kelas awal SD/MI.
“Berbagai penelitian membuktikan bahwa masih rendahnya kemampuan dan minat baca siswa di Indonesia,” kata Ridwan. Menurut ia penyebab rendahnya budaya dan kemampuan membaca siswa, antara lain (a) sekolah hanya menyediakan buku-buku bacaan bersifat umum secara terbatas; (b) masih kurangnya jumlah buku yang sesuai sebagai media belajar membaca bagi siswa kelas awal; (c) banyak buku bacaan beredar di pasar, tetapi sulit ditemukan buku berjenjang yang disesuaikan dengan kebutuhan anak kelas awal; (d) tidak ada training khusus bagi guru tentang pembelajaran membaca di kelas awal.
“Kondisi rendahnya budaya dan kemampuan membaca siswa pada umumnya dan siswa kelas awal pada khususnya sedapat mungkin tidak dibiarkan berlanjut. Sebab, semakin rendah keterampilan membaca siswa maka akan semakin rendah informasi yang dapat dimiliki yang pada gilirannya akan semakin rendah pula kemungkinan berhasil dalam belajarnya.
Oleh karena itu, kami menghadirkan program Buku Bacaan Berjenjang,” jelas Ridwan yang berharap 101 SD/MI di Aceh Tamiang yang belum mendapatkan buku B3 mendapatkan bantuan pembelian buku dari pemerintah daerah.
Program Tamiang
Program USAIDPRIORITAS di Aceh Tamiang telah melatih guru untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah melalui program pendidikan dalam jabatan guru serta meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dengan keterlibatan partisipasi masyarakat secara aktif.
Fokus kegiatan ini pada peningkatan pembelajaran aktif di 17 SD/MI dan 8 SMP/MTs agar menjadi lebih menarik, relevan dan efektif dengan penekanan kepada membaca, matematika dan sains. Pelatihan dilakukan kepada fasilitator tingkat kabupaten dan para guru sekolah mitranya. Saat ini pelatihan yang dilakukan oleh program ini telah mencapai modul 3 untuk jenjang SMP/MTs dan Modul 2 jenjang SD/MI serta ditambah dengan Program Buku Baca Berjenjang yang akan dimulai pertengahan tahun ini. Demikian informasi yang kami terima dari Teuku Meldi Kesuma, USAIDPRIORITAS – Communication Sp. Salam. []