[Peureulak | Syarifuddin] Gerhana matahari bukanlah disebabkan lahir dan wafatnya seseorang, tetapi karena Allah ingin menunjukkan kekuasaan-Nya, maka bertaubatlah dan beribadahlah dengan memperbanyak sedekah. Demikian antara lain disampaikan Tgk. H. Bukhari Hasan dalam khutbahnya usai shalat khusuf, Rabu (9/3) di Masjid Besar Zadul Mu’ad Peureulak Kabupaten Aceh Timur.
Selanjutnya Tgk. Bukhari atau sering disapa Ayah membacakan sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang artinya “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda (Kebesaran Allah), tidaklah gerhana Matahari itu disebabkan oleh matinya seseorang dan tidak pula karena lahirnya seseorang. Maka jika engkau melihatnya demikian (gerhana) maka berdo’alah kepada Allah dan bertakbirlah dan shalatlah dan bersedekahlah.”
Ayah menjelaskan, hadits ini terkait dengan gerhana matahari yang pernah terjadi pada masa Rasulullah bersamaan dengan wafatnya Ibrahim putra Rasulullah satu-satunya. “Orang-orang Kafir pada masa itu menganggapnya gerhana itu dikarenakan wafatnya putra Rasul tersebut. Melihat terjadinya gerhana Rasul keluar dari rumahnya dan masuk ke dalam Masjid Nabawi lalu melaksanakan shalat dua raka`at. Para shahabat yang melihatnya ikut shalat bersama Rasul. Setelah itu Rasul khutbah dengan menyampaikan hadits tersebut”, ungkap Ketua Majlis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Timur itu.
Dalam khutbahnya, Imum Chik/Khatib Masjid Besar Zadul Mu’ad itu menguraikan beberapa hal terkait gerhana. “Dengan gerhana Allah ingin mengingatkan kepada manusia akan kekuasaan dan kebesaran Allah. Rasul merasakan seakan-akan terjadinya kiamat. Shalatlah dengan khusyu’ dan takut kepada Allah”, imbuhnya.
Di akhir khutbahnya, Ayah menyerukan jamaah supaya memperbanyak sedekah serta mohon ampun dan keselamatan. “Gerhana juga sebagai tanda awal datangnya musibah maka bersedekahlah. Gerhana sebagai salah satu tanda-tanda akan datangnya kiamat. Jika matahari tetutup siapa yang mendatangkan sinar? Jika bulan tertutup siapa yang mendatangkan cahaya? Dan jika kedua-duanya hilang bukankah itu kiamat? Marilah kita memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah SWT.”
Sebelumnya, Ayah bersama seluruh jamaah yang berjumlah sekitar 200 orang telah melaksanakan shalat gerhana secara berjamaah dipimpin Drs. Sazali Yusuf. Sazali adalah Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Peureulat Barat yang dipercayakan menjadi Imam Masjid Besar Zadul Mu’ad Peureulak.