[Langsa | Jamaluddin Idi] Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) merupakan aplikasi yang digunakan untuk mendukung proses pengelolaan BMN berbasis internet yang dapat diakses oleh Pengelola dan Pengguna Barang. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang strategis dalam melaksanakan tugas pengelolaan BMN mengingat jumlah BMN yang dikelola sangat banyak dan tersebar di banyak lokasi.
Hal ini disampaikan oleh narasumber dari KPKNL Lhokseumawe Irfan Nugraha dalam acara Sosialisasi dan Pengenalan Aplikasi SIMAN bagi satuan kerja di wilayah Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang yang diselenggarakan di aula KPPN Langsa, Senin (17/11).
Lebih lanjut, Irfan yang juga Kasi PKN di KPKNL Lhokseumawe itu menjelaskan bahwa aplikasi SIMAN ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk membantu proses perencanaan, penetapan status, penatausahaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, dan penghapusan aset negara yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. “Aplikasi ini akan launching pada tahun 2015,” ujarnya.
Terkait fitur master aset dalam aplikasi SIMAN, Irfan menguraikan bahwa master aset adalah data BMN yang bersumber dari data SIMAKBMN. Data tersebut yang dilengkapi dengan atribut aset dalam rangka mendukung proses pengelolaan BMN. “Atribut tersebut antara lain, identitas aset, fasilitas pendukung, riwayat perolehan/kepemilikan, riwayat pengelolaan, riwayat pemeliharaan, riwayat penilaian, riwayat pemakai, dan riwayat mutasi,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Staf KPKNL lainnya Ahmad Bramantiyo mengurai tentang instalasi SIMAN, diantaranya harus punya akses internet. “Komputer yang dapat diinstal SIMAN yaitu komputer yang mempunyai spesifikasi dan OS yang digunakan yaitu windows 7 atau windows 8, RAM computer minimal 2 Gb,” ungkapnya.
Dalam sosialisasi yang mengambil tema pengenalan aplikasi SIMAN menuju era digitalisasi asset yang efektif dan efesien, juga dijabarkan perihal aplikasi SIMAN yang dilengkapi atribut asset seperti lokasi GPS, foto dan dokumen digital.
Sambutan peserta penyegaran terhadap aplikasi SIMAN ini cukup menarik dan antusias. Peserta dari Kantor Kemenag Aceh Tamiang misalnya, ia berharap sosialisasi ini tidak hanya untuk Kankemenag saja namun juga disampaikan kepada satker di bawah Kemenag seperti di MIN, MTsN dan MAN, “Mudah-mudahan kedepan segera disosialisasikan kepada satker madrasah,” pinta Muhammad Sofyan dari Kemenag Tamiang itu. [y]