CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Abu Mekkah dan Abu Madinah; Ke Makkah Dulu, Nanti ke Madinah

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 2821
Senin, 22 September 2014
Featured Image

[Embarkasi Aceh | Yakub]  Kloter 4 dilepaskan Bupati Aceh Barat HT Alaindin Syah, pukul 14.00 WIB (Senin, 22 Sept). Pukul 16.15 mulai pemeriksaan barang/badan dan naiki bus. Pukul 18.45 ke Bandara SIM. Dan take off sekitar pukul 20.00 malam. Kloter 4 terdiri dari jamaah Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Aceh Barat, dan Aceh Jaya.

Usai berangkat, asram haji kosong satu malam. Pagi Selasa ada rapat evaluasi di Aula Arafah. Selasa siang (pukul 13.00 WIB) baru masuk Kloter 5 dari Aceh Utara (119 jamaah), Lhokseumawe (212), Sabang (78), Gayo Lues (26 jamaah). Sedangkan Kloter 1, 2, dan 3 telah tiba ke Makkah.

JCH Aceh masuk Gelombang II, artinya ke Makkah dulu, baru nanti ke Madinah. Beberapa petugas/karu/karom memang dari KBIH, seperti Drs H Muhammad Ismi Lc atau Abu Madinah. Yang lain terkenal dengan Abu Mekkah Tgk Mukhtaruddin Budiman.

Jamaah masih banyak yang memilih manasik dan bergabung dengan KBIH di Aceh. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji yang diurus para Abu memang berstandar. Standar yang dituntut antara lain, Setifikat Akta Notaris, izin operasional dan telah terakreditasi, serta telah memiliki struktur organisasi yang jelas dengan personalia kepengurusan yang relatif memiliki kompetensi yang diharapkan.

Ada yang dompleng di Pesantren atau sekolah. Ada yang di ruko. Layanan bimbingan manasik yang  diberikan oleh KBIH, terpantau dari kegiatan. Seperti melaksanakanpaket layanan yang menarik, publikasi KBIH melalui kehadiran pwengurus KBIH di dalam kegiatan-kegiatan  masyarakat, aktivitas organisasi alumni, ketokohan pengurus KBIH, Sumbangan KBIH  untuk kegiatan kemasyarakatan. Selain itu memberikan bimbingan dan layanan sampai ke Arab Saudi. Biaya pelaksanaan bimbingan tersebut dananya murni diperoleh dari jamaah haji  KBIH masing-masing.

Rasio perbandingan pembimbing dengan jamaah  adalah 1 berbanding 45 jamaah, artinya 1 pembimbing membimbing 45 jamaah. Sedangkan volume kegiatan bimbingan dan layanan manasik haji di tanah air antara satu KBIH dengan KBIH yang lain berbeda. Berkisar antara 12 kali sampai 25 kali. KBIH yang melaksanakan bimbingan dan layanan di tanah air sebanyak 12 kali adalah KBIH An-Nur, yang melaksanakan 17 kali adalah KBH Abu Mekkah, KBIH Raudhatul Qur’an 24 kali dan KBIH Al-Mabrur (Tgk Abdul Muthallib) dan KBIH Multazan (Abu Madinah) masig-masing 25 kali. Kegiatan ini dilakukan pada hari libur yakni hari Sabtu dan Ahad oleh semuan KBH.

Layanan bimbingan manasik terutama yang dilakukan di Tanah Air, sangat bervariasi dan sangat tergantung pada kemampuan penguasaan  materi  dari pembimbing. Pembimbingan pada saat menyampaikan materi manasik kepada jamaah, ditempuh dengan  berbagai metoda, dan paling banyak digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, peragaan, praktek lapangan, diskusi, home visit/kunjungan, sarasehan dan konsultasi tetapi dengan volume antara 3 sampai 4 kali.

Kinerja kelima KBIH di Banda Aceh/Aceh Besar itu mengevaluasi kepuasan pelayanan yang diberikan kepada jamaah haji. Evaluasi tersebut dilakukan oleh KBIH antara lain, sebagai bahan meningkatkan standar kompetensi pembimbing atau untuk perbaikan mutu manajemen KBIH. Untuk meningkatkan kualitas pembimbing, KBIH memiliki cara yang bervariasi, KBIH Abu Mekkah dan Raudhatul Qur’an melakukannya dengan training awal, training berkala dan  pemberian perangkat panduan manasik (VCD, buku panduan dan lain-lain).

Sedangkan KBIH An-Nur dengan cara training awal dan pemberian perangkat panduan manasik, sedangkan KBIH Al-Mabrur dan Multazam (Abu Madinah) hanya dengan mempebikan perangkat manasik (VCD, buku panduan dan lain-lain).

Para pembimbing jamaah haji tersebut memiliki pengalaman membimbing  minimal 3 kali bukan hanya di Indonesia tetapi juga pengalam membimbing sampai ke Arab Saudi (Tanah Suci). Apalagi seperti pendiri Yayasan Abulyatama, Drs Tgk H Muhammad Ismy, Lc,ulama Aceh yang telah lama bermukim di Madinah Arab Saudi sehingga dikenal dengan sebutan Abu Madinah. Juga Abu Mekkah, lama di Makkah.

Pun begitu, meski namanya Abu Mekkah, tetap kali ini harus ke Madinah nanti, seusai di Makkah. Dan juga Abu Madinah, mesti ke Makkah dulu, baru ke Madinah. Sebab kita Aceh masuk Gelombang II. [inmas]

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh