Meulaboh (Rahmat Trisnamal) --- Straight news atau berita langsung yang baik harus memuat unsur 5 W + 1 H. Hal itu disampaikan Kepala Sub Bagian Umum Kantor Wilayah Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, H Rusli Lc MSi pada Bimbingan Teknis Giat Menulis Bagi Penghulu dan Penyuluh Agama Islam lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, Kamis (13/6).
Rusli menjelaskan, W pertama adalah "what" yang berarti "apa". Seorang penulis straight news harus menjelaskan apa yang terjadi atau apa diberitakan. Kedua yaitu "who" berarti siapa yang terlibat pada berita tersebut. Ketiga adalah "why" berarti mengapa hal itu bisa terjadi. Keempat adalah "when" berarti kapan kejadian tersebut terjadi.
Selanjutnya adalah "where" yang berarti di mana. Selain keempat unsur W di atas, unsur "where" juga harus dicantumkan dalam penulisan straight news agar pembaca mengetahui di mana kejadian itu terjadi. Terakhir adalah "How" yang berarti bagaimana kejadian itu terjadi. Penulis straight news harus menjelaskan bagaimana kejadian tersebut terjadi agar dapat dipahami khalayak.
"Misalnya kegiatan hari ini. Unsur "what" berarti Bimtek Giat Menulis. "Who" adalah penghulu dan penyuluh agama Islam. "Why" berarti untuk pengembangan di bidang menulis. "When" berarti Kamis, (13/6). "When" di Aula Kantor Kemenag Aceh Barat, dan "How" kegiatan tersebut berjalan lancar," jelasnya kepada peserta Bimtek.
Selain itu Rusli menjelaskan, penggunaan unsur 5W + 1H tidak hanya digunakan pada berita straight news, namun juga dimuat pada penulisan jurnalistik lainnya, seperti feature.
"Perbedaannya hanya ada tata letaknya saja. Kalau straight news keenam unsur tersebut dimuat pada lead berita. Sedangkan pada feature biasanya tidak teratur," ungkapnya.
Rusli mengajak peserta Bimtek untuk meningkatkan keinginan di dunia menulis, serta dapat berdakwah melalui karya-karya tulisannya.
"Jadilah Penghulu dan Penyuluh agama Islam sebagai pengubah karakter anak bangsa yang lebih baik," pungkasnya.
Bimtek yang berlangsung di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh barat tersebut diikuti oleh 24 peserta perwakilan KUA kecamatan di Aceh Barat yang terdiri dari, 12 peserta dari unsur Penghulu dan 12 orang lainnya dari unsur Penyuluh agama Islam. []