Jum’at (24/10), puluhan masyarakat memadati mesjid Baitul Muttaqin, Gampong Jawa, Kecamatan Idi Rayeuk, bertindak sebagai khatib pada pelaksanaan di mesjid yang berada di pusat pasar Idi tersebut yaitu Tgk Muhammad Ali, dalam nasehatnya sang khatib menguraikan tentang 4 golongan manusia menurut Imam l-Ghazali.
1. Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri { Seseorang yang Tahu (berilmu), dan dia Tahu kalau dirinya Tahu} Orang ini bisa disebut ‘Alim = Mengetahui. yang harus kita lakukan adalah Mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam . yang masih butuh banyak diajari . maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati.
“Ini adalah jenis manusia yang paling baik. Jenis manusia yang memiliki kemapanan ilmu, dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan ilmunya. Ia berusaha semaksimal mungkin agar ilmunya benar-benar bermanfaat bagi dirinya, orang sekitarnya, dan bahkan bagi seluruh umat manusia. Manusia jenis ini adalah manusia unggul. Manusia yang sukses dunia dan akhirat,” urai tgk khatib.
2. Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri { Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu} Untuk type ini, bolehlah kita sebut dia seumpama orang yang tengah Tertidur sikap kita kepadanya Bangunkan dia Manusia yang memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang kita menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu kalau memiliki potensi. Karena keberadaan dia seakan gak berguna, selama dia belum bangun manusia ini sukses di dunia tapi rugi di akhirat.
3. Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri { Seseorang yang Tidak tahu (tidak atau belum berilmu), tapi dia Tahu alias sadar diri kalau dia Tidak Tahu} Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar. Dengan belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu. Manusia seperti ini sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat.
4. Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri { Seseorang yang Tidak Tahu (tidak berilmu), dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu} Dan menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebaba ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. “manusia yang tidak sukses di dunia, juga merugi di akhirat, untuk itu mari kita intropeksi diri masing-masing, di kelompak manakah kita berada,” ajak khatib. [Abi Naufal/y]