[Baiturrahman | Muhammad Yakub Yahya] Jika Anda mau nikmati kanji rumbi, bisa Anda singgah ke meunasah, mushalla, dan masjid yang ada menu itu. Atau bagi warga kota, Anda singgah ke Masjid Raya Baiturrahman. Sejak habis tsunami, sejak awal Ramadhan, Pengurus Masjis Raya Baiturrahman sediakan puluhan paket berbuka bagi jamaah yang akan shalat maghrib, atau bagi musafir.
Saban sore ada sekitar 30-an tamu yang berbuka, ditambah dengan petugas dan dewan kahadam/imam/muazzin/qari, bisa 50-an juga.
Kabar lain, jika Anda yang mengelola jamaah berbuka dalam jumlah besar, bisa hubungi pihak Hang Tawi Aceh asal Malaya, untuk sumbangan es krim. Soalnya kami dari TPQ Plus yang akan berbuka bersama juga dapat sumbangan serupa pada 17 Ramadhan. Di samping 300 peket berbuka dari Fatih Turki. Selamat berbuka….
Di Baiturrahman, lokasi berbuka, dulu di teras sebelah barat, tapi tahun ini digeserkan ke halaman barat laut, sisi parkirnya, di bawah tenda. Menurut Sekuriti, menu berbuka disediakan oleh masjid, atau donatur luar. Pernah Kapolda Aceh yang menanggung takjil berbuka, sebulan.
Menurut pengamatan kami, jika mau menjajakan kanji, seperti “Kanji Abbi” di depan Kanwil Kemenag (yang biasanya Abbi jualan pagi di kantin samping Kanwi), atau kanji rumbi made in lainnya di beberapa ruas jalan kota, semangkuk kanji biasa Rp 5000. Bagus untuk awali berbuka, dan kesehatan usus, bukan?
Menu memang sederahan, ada kanji rumbi (beras dan santan diracik rempah alamai), teh atau mentimun, tapi dengan berbuka di lingkungan masjid bisa lebih cepat penuhi azan maghrib, bukan?
Namun sayang, terkadang menu yang disediakan diperebutkan oleh anak jalanan, pengemis, yang senagaja berbajukan kumal (padahal sehat), yang sebagian mungkin tidak puasa dan tidak shalat. Namun siapa bisa menyeleksi, dan kalau bukan untuk mereka, buat siapa lagi? []