[Banda Aceh| Yakub] Saat penutupan dua workshop yang digelar oleh Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag RI, kepada pejabat yang menutup, Sekditjen Bimas Islam Kemenag RI Prof Dr H Muhammadiyah Amin MAg, diserahkan bingkisan menarik, khas ujong Aceh, ujong Sumatera.
Penyerahan diberikan Kasi Kemasjidan Bidang Urais Binsyar Kanwill Kemenag Aceh Drs H Cut Ali Manyak MM. Acara disaksikan Kabid Penaiszawa Drs H Bukhari MA, Kasubbag Perlengkapan Bimas Islam, Ketua Panitia Hidayat dan peserta. Peserta itu digabung dari dua acara.
Baik dari Workshop Keprotokolan dan Workshop Peningkatan Materi Penyuluhan Wakaf bagi Penyuluh se Aceh, keduanya dilaksanakan oleh Bimas Islam Pusat, kerjasama dengan Bidang Urais BInsyar dan Bidang Penais Zawa Kanwil.
Nah, malam akhir pekan lalu, saat melihat foto berbingkai indah itu, Sekditjen terharu sekali. Soalnya, gambar dalam foto itu ialah dirinya yang sedang menikmati suasana indah di ‘Kilometer Nol Indonesia’ Iboh Kota Sabang, sebelum jalankan acara di Banda Aceh. Sekditjen lagi duduk dalam angka nol.
Sebelum menutup acara di aula besar hotel, Muhammadiyah suruh peserta ulangi lagi lima budaya kerja Kemenag, dan berdiri bersama peserta. “Ini yang dibudayakan Menag saat awali acara Kemenag,” katanya.
Sebagaimana disampaikan tiga hari sebelum penutupan. Kakanwil membuka workshop itu di Banda Aceh. Saat pembukaan atas nama Kakanwil, sebelum isi materi, Kabid Urais Binsyar sampaikan harapan.
“Dinilai baik, kita yang sedikit ilmu, tapi bisa mengamalkan. Dari pada kita yang ada ilmu, tapi tak mengamalkan. Lebih baik lagi banyak ilmu, banyak pula amalan,” ajak Kakanwil yang diwakili Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariat (Urais Binsyar) H Hamdan MA, di awal pengarahan dalam pembukaan Workshop Keprotokolan Bimas Islam, Kamis (28/4) itu.
Kabid Urais sampaikan itu, sehubungan dengan minimnya tenaga keprotokolan di Kemenag. Jika ada pelatihan pun, yang menekuni dan praktekkan, tidak seberapa, dari alumni itu. Makanya, Kabid motivasi peserta untuk amalkan ilmu, juga ilmu keprotokolan.
Peserta dari Kanwil dan Kemenag itu, berjumlah 45 orang, dan materi dibahani oleh, selain Kakanwil Kemenag Aceh, juga ada Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Karo Umum Setditjen Bimas Islam Kemenag RI, Kabag Umum Setditjen Bimas Islam Kemenag RI, dan Kabid Urais Binsyar.
[Kabid Penaiszawa Drs H Bukhari MA sampaikan materi]
Di samping acara keprotokolan itu acara Penguatan Materi Penyuluhan tentang Waqaf juga berlangsung bersama Bimas Islam Kemenag RI di Grand Nanggroe itu. Kabid Penaiszawa mematerikan peserta, bersama dari Bimas Islam.
[Kasubbag Inmas, mewakili Kakanwil sampaikan materi “Ruang Lingkup dan Praktek Keprotokolan di Kemenag, hari kedua, Jumat (29/4)]
Selain itu, acara Subbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Aceh juga sedang langsungkan acara pemberdayaan/perlindungan perempuan dan anak, dan diutup pada hari yang sama.
Ketua Panitia, Hidayat SSos, dari Dirjen Bimas Kemenag RI, sampaikam bahwa acara selama tiga hari ini di Aceh, merupakan satu dari enam provinsi lain yang dijadwalkan 2016. Selain Aceh, worshop yang sama ada di DIY, Jabar, Bali, Lombok, dan Sulsel.
Lanjutnya, dalam acara pembukaan (28/4) yang juga hadir Kabag Umum H Yoesni SPdI, Biro Umum Setdirjen Bimas Islam H Kusmindar MM itu, untuk provinsi Aceh ini merupakan yang ketiga, seusai sukses juga di DIY dan Jabar.
[Panitia Workshop Keprotokolan di ruang acara]
“Peserta acara yang berlangsung sejak Kamis-Sabtu (28-30 April) itu, terdiri dari 10 peserta dari Kanwil, dan 35 dari Kemenag se Aceh,” sambung Ketua Panitia, yang sekilas juga harapkan dengan ini, kita harus tingkatkan pemahaman UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan. Juga pedoman pelaksanaan, aturan tata penghormatan, dan praktek keprotokolan di lingkungan Kementerian Agama.
[Panitia Kemenag RI yang juga pemateri bersama peserta, di Grand Nanggroe Hotel Banda Aceh]
[MC sedang pandu acara]
[Materi ‘Kiat-kiat agar Menarik dalam Membawa Acara’ bersama Kabid Urais Binsyar, dan moderatornya Drs H Cut Ali Manyak MM, kasi Kemasjidan Bidang Urais Kanwil]