[Karang Baru | Muhammad Sofyan]  Kurikulum 2013 itu menitik beratkan kepada pendidikan Karakter, dan di sini peran guru Agama dan Budi Pekerti sangat diharapkan. Sebelum kita memberikan pendidikan Karakter kepada anak didik kita sebagai guru harus punya Karakter terlebih dahulu.

Dengan pendidikan Karakter ini diharapkan anak didik kita nantinya (terutama bagi kita yang beragama Islam) akan memiliki karakter yang sesuai dangan kaidah-kaidah agama Islam. Demikian disampaikan Muhammad Nur mewakili Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tamiang dalam samputannya pada pembukaan Lomba Guru PAI berprestasi yang diadakan oleh Kankemenag Tamiang melalui Seksi Pakis dan Bekerjasama dengan Pokjawas di Aula Al-Ikhwan pada Senin (24/11).

Yusri, S. Pd. Ketua Pokjawas sekaligus sebagai Ketua Panitia Pelaksana dalam laporannya mengatakan bahwa perlombaan ini bersifat meningkatkan Kompetensi guru sebab perlombaan ini menggunakan langkah-langkah seleksi guru sebagai mana yang digunakan di tingkat provinsi dan nasional seperti penilaian Karya Ilmiah, Pengetahuan tentang Kopetensi Guru Presentasi Bahan Ajaran Gama Islam dan Budi Pekerti. Masih menurut Yusri peserta yang mengikuti acara tersebut sebanyak 35 orang guru Agama mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK. Penentuan juara disesuaikan menurut jenjangnya masing-masing.

Salamina, MA dalam sambutannya sebelum membuka acara perlombaan sedikit menyampaikan menyangkut pembayaran tunjangan sertifikasi guru, bahwa tertundanya pembayaran tunjangan tersebut bukan karena diulur-ulur akan tetapi disebabkan belum adanya dana sertifikasi dalam DIPAAPBNP oleh karena itu beliau mengharapkan kepada guru sertifikasi untuk bersabar.

Selanjutnya beliau mengutip ucapan Wamen Kemenag Prof. Nasaruddin Umar “Jika engkau kehilangan harta berarti hanya kehilangan sedikit, jika engkau kehilangan kesehatan itu berarti kehilangan sebahagian dalam hidup kamu, tapi jika engkau kehilangan akhlak maka engkau kehilangan segala-galanya”. Guru PAI ini merupakan bengkel Rohani, Dokter Spesialis dalam mendidik anak-anak. [yyy]