[Banda Aceh | Muhammad Yani/Muhammad Yakub]  Alhamdulillah, rahmat hujan pagi ini, Rabu (4/6) mengguyur Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Jalan-jalan di Banda Aceh tergenang air memang, ada yang  tinggi sebatas mata kaki, tapi ada yang setengah meter (50 cm). Namun, selalu ada hikmah di balik hujan, dan kemarau. Mungkin hujan diperuntukkan untuk hamba selain insan.

Jika seharian hujan, biasa beberapa kawasan dan jalan akan digenangi air dan sulit surut dalam waktu singkat. Banda Aceh konon lebih rendah dari pada permukaan laut, dalam kota lagee lam beulangong (dalam belanga).

Khususnya di Peukan Bada hujan mulai turun sekitar pukul 6.30 Wib pagi ini dan hingga sekarang 8.55 hujan masih belum reda. Namun aktifitas ujian semester genap di SMAN 1 Peukan Bada tetap berjalan dengan lancar, karena siswa dan guru pukul 7.30 sudah berada di sekolah, umumnya ada yang memakai mantel hujan dan payung agar bisa hadir ke sekolah.

Salah satu sunnah saat hujan deras ialah rajin berdoa. Jika hujan deras, apalagi diiringi angin dan geledak, Nabi Saw mendekat ke tempat sujud. Baginda takut sekali pada Allah, pada kemarahan-Nya. Baginda berdoa dan berlindung pada Allah. Jadi, bukan malah ke kantin atau cafe, cari kawan bergosip ria, atau cang panah, sebagaimana kita hari ini.

Sebagai umat Islam, agama mengajarkan apabila melihat hujan atau turun hujan maka sunat hukumnya kita membaca do’a. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا  

“Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila melihat hujan beliau berdoa: Allaahumma shayyiban naafi’aa (Ya Allah, jadikan curahan hujan ini yang membawa manfaat kebaikan.” (HR. Al-Bukhari).

Ada lagi doa yang semakna, “Ya Alllah jadikan hujan di sekitarku, bukan atasku,” yang bermakna agar tidak jadi bala atas diri kita.

Dengan demikian sewajarnya dari mulut setiap muslim membiasakan berdo’a kepada Allah Swt, seperti halnya dengan hadist tersebut di atas, oleh karena itu ungkapan penyesalan dan kecewa gara-gara hujan tidak bisa melaksanakan aktifitas sepantasnya jangan pernah keluar dari mulut kita selaku orang yang beriman. [yyy]