[Banda Aceh |Inmas] Selama ini pemahaman tentang Zakat lebih kepada Konsep Normatif, sehingga Zakat di Negara kita selama ini hanya dibahas pada waktu tertentu saja, seperti pada akhir bulan Ramadhan, padahal pembahasan tentang ini sangat tepat kalau dikalaborasikan dengan pedalaman para pakar Iqtisad (Ekonomi) dan disampaikan terus menurut, sehingga menguatkan peran Zakat itu sendiri dan selanjutnya Zakat tersebut mampu menjadi solusi dalam mengentaskan Kemiskinan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pemberdayaan Zakat Kementerian Agama Repulik Indonesia, Drs. H. Tarmizi Tohor, MA pada pertemuan dengan Kakanwil Kemenag Aceh Drs. H. M. Daud Pakeh dan Ketua Baitul Mal Aceh, Dr. Armiadi Musa, MA beserta jajarannya, Jum'at 18/11/2016 di Aula Kantor Baitul Mal, Komplek keistimewaan Aceh di Banda Aceh.
"Potensi Zakat kita sangat besar, bahkan mencapai Triliunan, maka sangat dibutuhkan Sosialisasi dan upaya serta usaha untuk bisa menggali Potensi Zakat tersebut, baik di Aceh Maupun secara Nasional" ujar Tarmizi.
Ia Juga mengatakan, " kedepannya, target pengetasan kemiskinan dengan Zakat adalah Para petani, Nelayan dan juga pedagang dengan program Zakat Produktif yang bisa membantu mereka" Lanjut mantan Kakanwil Riau itu.
Gagasan Direktur Pemberdayaan Zakat tersebut disambut baik oleh Kakanwil Kemenag Aceh " Perlu Sosialisasi dan publikasi lebih banyak lagi, karena Kesadaran berzakat merupakan suatu keharusan bagi orang Islam yang diwujudkan melalui upaya memperhatikan hak fakir miskin dan para mustahik, Kesadaran berzakat juga dipandang sebagai orang yang membersihkan, menyuburkan dan mengembangkan hartanya serta mensucikan jiwanya" Jelas Kakanwil.
Hal Senada juga disampaikan oleh Kepala Baitul Mal Aceh.
"Alhamdulillah pak direktur selama ini Aceh sudah melaksanakan beberapa Gagasan yang telah disampaikan dan kedepan akan lebih kita optimalkan lagi, ini Gagasan bagus "Ujar Armiadi.