CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Kakanwil Meeting Zoom dengan Menag setelah Sampaikan Sambutan pada Wisuda Ma'had Aly Darul Munawwarah Pijay

Image Description
Muhammad Yakub Yahya
  • Penulis
  • Dilihat 361
Senin, 4 Desember 2023
Featured Image

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H Azhari hadiri dan sampaikan sambutan pada Wisuda Mahasantri Angkatan II Ma'had Aly Darul Munawwarah Bandar Baru Pidie Jaya (Pijay), Senin, 4 Desember 2023.

 

Di depan Abu Kuta Krueng (Tgk H Usman Ali) dan undangan, Kakanwil Azhari mengatakan, para wisudawan yang dikukuhkan siang 20 Jumadil Awal 1445 Hijriah ini, sangat membanggakan.

 

Menurut Azhari, dalam acara di dayah arah timur Ulee Gle, setelah even MTQ Aceh ke 36 di Simeulue itu, para Alumni Ma'had Aly diharapkan tidak hanya menjadi intelektual namun juga menjadi calon ulama.

 

Para Teungku wisudawan dan wisudawati adalah orang orang beruntung dan hebat. Demikian sebut Kakanwil didampingi Mudir Ma'had Aly Dr Tgk H Anwar Usman SPdI MM, Kakankemenag Pijay Mulyadi SAg dan jajaran, serta undangan. 

 

Pertama, katanya, mendapatkan gelar sarjana dari kampus di luar sana adalah hal biasa, tetapi Teungku-teungku semua memperoleh gelar dari Ma'had Aly, kampusnya Pesantren/Dayah. Gelar yang Teungku-teungku peroleh diakui legalitasnya oleh negara.

 

Lanjut Kakanwil, kedua, para Teungku-teungku telah sabar dan tetap bertahan dengan segala ujian dan rintangan, hingga sampai pada hari wisuda hari ini.

 

Ketiga, lanjut Kakanwil, jika lulusan kampus digadangkan menjadi intelektual, calon teknokrat, birokrat dan praktisi. Anda yang lulus dari Ma'had Aly, tidak hanya disebut sebagai intelektual tetapi juga calon ulama.

 

"Setiap Ma’had Aly memiliki keunggulan integritas akademik yang tinggi serta akan dikembangkan pusat keilmuan keislaman dan kepesantrean secara sekaligus. Kementerian Agama memiliki komitmen kuat membangun pusat-pusat unggulan ini," ujarnya.

 

"Dengan posisi ini, maka Mahad Aly akan tetap ditempatkan sebagai lembaga khusus (khushushul- khushush) yang ada pada pesantren, sebagai lembaga kaderisasi ulama yang mumpuni dan berintegritas," sebut Kakanwil yang selanjutnya ikuti Rapim via zoom dengan Menteri Agama (Menag) terkait persiapan Penyelenggaraan Haji Tahun 2024.

 

Ke 66 wisudawan kali ini dikhususkan bagi ratusan mahasantri Konsentrasi Tafsir dan Ilmu Tafsir. 

 

"Semoga kita semua bersatu dalam satu tekad mempertahankan dan memperkuat eksistensi Ma’had ‘Aly di masa yang akan datang. Menjadikan Ma’had ‘Aly tempat untuk menghasilkan ilmuwan ilmuwan yang berkualitas, tidak hanya cerdas tetapi juga bertakwa yang akan berdiri pada garda terdepan dalam menebarkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin serta menjaga keutuhan republik ini," harapnya. 

 

"Berbicara Pondok Pesantren (di Aceh disebut Dayah), berarti kita berbicara tentang pendidikan asli (indigenous) Indonesia. Harus kita akui, bahwa republik berhutang jasa kepada para ulama/kyai dan Pondok Pesantren," katanya.

 

Lanjut Kakanwil, "Usaha mempertahankan kemerdekaan republik ini erat kaitannya dengan andil pondok Pesantren. Dayah atau Pondok Pesantren telah berperan jauh sebelum republik ini mengenal sistem pendidikan. Membuktikan juga, bahwa ilmuwan Barat telah memfokuskan diri menguliti literatur sejarah dalam upaya mencari kunci, mengapa pndok pesantren mampu menjadi lembaga pendidikan pembentuk karakter. Kita mungkin pasti kenal dengan Martin van Bruinessen yang telah menghabiskan waktu untuk meneliti tentang kitab kuning, pesantren dan tarekat di Indonesia."

 

Sebelumnya, sebut Kakanwil, pendahulunya Christiaan Snouck Hurgronje menghabiskan waktunya di Aceh, hanya untuk melihat Islam, Ulama, masyarakat dan Dayah di Aceh. Ini menunjukkan, bahwa sudah dari dulu pesantren memiliki kualitas yang sejogyanya hari ini harus tetap kita pertahankan. Pada hari ini, kita semua yang hadir di sini sepakat dan mencari cara bagaimana mempertahankan dan memajukan potensi pesantren di tengah arus globalisasi Pendidikan. Ma’had ‘Aly, adalah salah satu solusi yang telah dicetuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren. Lulusan Ma’had ‘Aly adalah ilmuwan pesantren yang siap berdiri di depan memberikan solusi (problem solving) dari permasalahan permasalahan yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. 

 

Di sisi lain, Kakanwil juga sampaikan regulasi Ma’had Ali. Ini merupakan program unggulan kementerian agama yang telah dituangkan melalui PMA 71 tahun 2015 dimana Ma’had Aly menyelenggarakan program akademik strata satu untk melahirkan mutafaqqih fiddin.

 

Ma’had Aly, jelasnya, merupakan Pendidikan Tingi Keagamaan yang ada di pesantren, lulusannya setara dengan jenjang S1 di Universitas. Mahad Aly ini merupakan wujud pelembagaan sistemik tradisi intelektual pesantren tingkat tinggi yang keberadaannya melekat pada pendidikan pesantren. Secara kelembagaan, posisi Mahad Aly adalah jenjang Pendidikan Tinggi Keagamaan pada jalur Pendidikan Diniyah Formal.

 

"Setiap Ma’had Aly memiliki keunggulan integritas akademik yang tinggi serta akan dikembangkan pusat keilmuan ke-Islaman dan ke-pesantrean secara sekaligus. Kementerian Agama memiliki komitmen kuat membangun pusat-pusat unggulan ini.

 

Dengan posisi ini, lanjut Azhari, maka Mahad Aly akan tetap ditempatkan sebagai lembaga khusus (khushushul- khushush) yang ada pada pesantren, sebagai lembaga kaderisasi ulama yang mumpuni dan berintegritas. 

 

"Sekali lagi, alfu mabruk untuk mahasantri yang wisuda hari ini, semoga ilmunya bermanfaat untuk umat," pungkas Kakanwil.[]

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh