[Karang Baru │ Salamina/Sofyan] ``Tidak sedikit generasi emas menjadi pemimpin dunia dari sentuhan seorang wanita yang berperan ganda sebagai ibu dan guru bagi anak mereka. Mereka wanita perkasa memiliki pondasi akidah bagaikan batu karang yang tidak bergeming ketika diterjang gelombang, tidak lemah, tidak putus asa, dan tidak mengandalkan ketergantungan dengan orang lain, hanya Allah semata penolong mereka.`` Pesan ini disampaikan Salamina Kakankemenag Aceh Tamiang mengisi ceramah maulid di MIN Seumadam Aceh Tamiang.
Diantara wanita perkasa tersebut adalah Siti Aminah Ibunda Nabi Muhammad SAW. Ketika mengandung bagianda Rasul, Abdullah suaminya berniaga tidak pernah kembali lagi, karena menghadap Khalik. Siti Aminah begitu tegar menjalani masa hamil sehingga melahirkan junjungan alam. Wanita perkasa yang kedua adalah Siti Hajar, Nabi Ibrahim berangkat ke Palestina dan meninggalkan Siti Hajar di tengah padang pasir dengan bayi kecil Nabi Ismail. Siti Hajar bertanya, “Wahai suamiku akankah engkau meninggalkan kami di gurun tanpa bekal dan pelindung, Ibrahim diam. Siti Hajar mengulangi lagi pertanyaannya seraya menambah, “Apakah ini perintah Allah? Nabi Ibrahim menjawab betul. Siti Hajar berkata kalau ini perintah Allah pasti Allah tidak menyia-nyiakan kami.
Wanita perkasa ketiga adalah ibunda Imam Bukhari, sebagai anak yatim Imam Bukhari mendapat pendidikan dari ibunya, kegigihan ibunda Imam Bukhari begitu tinggi dalam mencerdaskan putranya. Beliau membawa Imam Bukhari belajar Islam di ulama Mekkah, sehingga dengan kejeniusan yang dimiliki di usia 17 tahun beliau telah mampu menulis kitab.
Salamina memaparkan bahwa wanita sekarang justru sangat manja dengan suami, sangat bergantungan dengan suaminya hal ini menunjukkan keterikatan dan ketidakmandirianya. Salamina memandang perlu sekali wanita-wanita sekarang meneladanieladani keberhasilan wanita perkasa seperti yang telah dirsebutkannya tadi yang telah mampu mendidik anak mereka menjadi generasi emas. Demikian diantara pesan Salamina meakhiri ceramahnya.