CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Tugas dan Ibadah, Cerita Pengabdian Anwar di Tanah Suci

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 86
Jumat, 4 Juli 2025
Featured Image
Ketua kloter 07-BTJ, Anwar Padli

Dari atas podium aula Jeddah, Anwar Padli, menyampaikan rasa syukur dan ungkapan terima kasih kepada seluruh jemaah kelompok terbang (kloter) 7, yang telah kembali ke tanah air dengan selamat usai menunaikan ibadah haji di Baitullah (Makkah).

 

Anwar merasa bahagia dan bangga, atas kepercayaan penuh yang telah diberikan oleh jemaah selama mereka melaksanakan tugasnya melayani para tamu Allah.

 

Sebagai ketua kloter 7, Anwar dan kawan-kawan telah berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik bagi para jemaah, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.  

 

"Saya menyampaikan ribuan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak/ibu haji dan hajah, yang telah bersabar, bekerjasama, dan menjaga kekompakan," ucap Anwar saat menyampaikan laporan tentang jemaah kloter 7 setiba di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Jumat (4/7/2025).

 

Dengan kebersamaan dan sikap saling pengertian dari para jemaah, perjalanan ibadah haji yang mereka jalani benar-benar nikmat, indah, dan penuh berkah. 

 

Bagi Anwar, rombongan jemaah kloter 7 berasal dari Aceh Tamiang, Kota Langsa, Banda Aceh, Sabang, dan Aceh Barat, adalah jemaah teladan yang terpuji.

 

"Tidak pernah mengeluh, apalagi menyusahkan kami," katanya. 

 

Kakankemenag Aceh Tamiang ini menceritakan, perjalanan ibadah yang mereka lalui berjalan dengan baik. Para petugas kompak membangun kebersamaan sehingga semuanya bisa membantu jemaah. 

 

"Misalnya, jemaah yang tua-tua karena mereka harus kita dorong dan segala macam, semua petugas membantu. Banyak andil petugas di situ," ujarnya. 

 

Begitu juga  saat proses ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Meski sedikit berat lantaran kondisi cuaca begitu panas, tapi masing-masing petugas terus mengawal para jemaah. 

 

Kemudian, untuk mengisi waktu senggang saat berada di Mekkah dan Madinah, jemaah lansia yang tidak bisa turun dari kamarnya, dibantu oleh petugas agar mereka bisa menikmati suasana di luar ruangan. 

 

"Itu kita ada program, 2 hari sekali kita bawa turun ke bawah, kita dorong. Kebetulan di Mekkah itu, di Misfalah ada taman di depan hotel. Jadi mereka jemaah bisa kita bawa ke taman, duduk di sana, beli teh susu, dan roti. Alhamdulillah, semangat mereka luar biasa," turur Anwar.

 

"Di Madinah seperti itu juga, kebetulan hotelnya dekat jadi jemaah kita bawa untuk pagi bisa salat duha, lalu kita keliling ada juga taman di Madinah, malah jemaah ini minta foto, orangtua ini berfoto di spot-spot foto yang bagus di sana. Jadi gembira luar biasa, Alhamdulillah," lanjutnya. 

 

Anwar menyebutkan, pengalaman menjadi petugas ibadah haji tahun ini memang dituntut agar bisa sabar dan ikhlas. Jika tidak kuat mental, maka gagal jadi pelayan tamu Allah. 

 

Menurut Anwar, situasi di Mekkah begitu ramai dari biasanya, dan tahun ini juga terdapat sistem syarikah yang berbeda-beda, sehingga bisa membuat petugas kebingungan apabila tidak benar-benar tangguh.

 

"Tapi Alhamdulillah karena kita kompak, dan Alhamdulillah Aceh tidak ada syarikah berbeda, hanya kami petugas yang beda syarikahnya. Harus jalan kaki lebih kurang 3 kilometer untuk mendatangi hotel, tapi Alhamdulillah jemaah insyaallah tertib, nyaman," katanya. 

 

 

Kasidah Terakhir Bersama Abdul Kadir Jailani

 

 

Selama berada di Arab Saudi, masing-masing petugas punya cerita dan pengalaman. Anwar sendiri, hal yang tak bisa ia lupakan adalah saat melayani jemaah bernama Andong dan Abdul Kadir Jailani.

 

Andong adalah jemaah berasal dari Kampung Gedung Biara, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang. Andong sendiri tidak bisa berbahasa Indonesia dan mengalami demensia. 

 

Setiap hari Anwar selalu mendatangi Andong. Saat keduanya bertemu, Andong kerap mengulangi pertanyaannya yang sama dan meminta pulang.

 

"Antar Andong, siapa jemput Andong sampai Simpang Opak, kapan kita pulang," kenang Anwar, mengulang pertanyaan Andong sembari tersenyum. 

 

Selain itu kebersamaan Anwar dengan Abdul Kadir Jailani, jemaah berusia 89 tahun yang menghembuskan nafas terakhirnya di tanah suci karena sakit. 

 

Sebelum wafat, Anwar juga selalu mendatangi kamar almarhum. Keduanya bahkan saling melepas canda tawa hingga bershalawat bersama. 

 

Almarhum tidak ada pendamping, karena itu setiap harinya Anwar dan kawan-kawan melayani Abdul layaknya orang tua sendiri. Mulai dari ke kamar mandi, mencuci pakaian, hingga memakaikan baju.

 

"Saya secara pribadi dekat dengan almarhum, kami marhaban bersama, kami nyanyi kasidah bersama, dan beliau memang bisa kasidah, jadi luar biasa saya merasa kehilangan, karena memang beliau seperti orang tua kami," kenangnya.

 

Anwar mengungkapkan, ibadah haji tahun ini memberikan banyak pelajaran bagi dirinya sendiri, terutama tentang ikhlas dan sabar. Kalau tidak, maka gagal menjadi petugas haji.

 

"Kuncinya sabar dan ikhlas, dan memang betul-betul menjadikan tugasnya itu bahagian dari pada ibadah," pungkasnya.

Editor : Ahsan Khairuna
Fotografer : MCH 2025
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh