Jakarta (Humas)---Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, H Zainul Tauhid Sa'adi MSi, menganugerahi sejumlah tropi dan piagam penghargaan kepada para Juara Kompetisi Islamic Short Movie Jejak Wali Nusantara, Rabu (23/09/2020).
Kepada dua tim finalis Aceh, Muliyadi (sutradara) dan Iil Askar Mondza (sutradara), yang raih Juara IV dan V, selain mendapat sertifikat dan piala, juga sejumlah biaya pembinaan.
Awards buat finalis secara nasional, untuk sang juara, diselenggarakan dalam acara di Aston Kartika Hotel, Grogol, Jakarta Barat.
Juara IV yang disutradarai Iil Askar Mondza, asal Banda Aceh, bersama tim Yutrip Media, mengangkat judul short video, "Syeikh Abdurrauf As-Singkily, Ulama Toleran Pengawal Titah Empat Ratu".
Sementara juara V yang disutradarai Muliyadi, asal Sabang, bersama tim Selaksa Nusa Production, mengetengahkan tema video pendek "Aulia 44".
Kabid Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Penaiszawa) Kanwil Kemenag Aceh Drs H Azhari, yang diwakili Kasi Seni Budaya Islam (SBI), Musabaqah Al Qur'an dan Al-Hadits H Zulfikar MA, yang dampingi peserta sampaikan apresiasi atas prestasi lomba se Indonesia.
"Syukur kita dapat dua juara, dari puluhan kandidat secara nasional," sebutnya.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg mengapresiasi para peserta dari Aceh yang telah masuk nominasi juara.
"Alhamdulillah ini sebuah prestasi bagi Aceh, dari 3 karya yang kita kirimkan, 2 peserta dari Aceh masuk dalam nominasi juara setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri di tingkat nasional, dan patut disyukuri dan membanggakan," ujarnya.
Sementara itu, empat kandidat juara lainnya yang masuk juara, data dari Ketua Dewan Hakim, Kasubdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam, H Sayid Alwi Fahmi SAg MSi, juara lengkapnya ialah:
Juara I, video berjudul "The Journey" (DIY) dengan poin 790; Juara II, dengan judul "Wali Sigedong" (Jateng), poin 700; dan Juara III, berjudul "Jejak Islam di Tanah Seberang" (Jambi), poin 670.
Juara IV, dengan judul "Syeikh Abdurrauf As-Singkily, Ulama Toleran Pengawal Titah Empat Ratu" (Aceh), raih poin 660; dan Juara V, video pendek "Aulia 44" (Aceh), raih poin 630; serta Juara VI berjudul "Hikayat Sang Guru KH Zaenuri" (Kalteng), poin 600.
Wamenag dalam sesi penutupan lomba sampaikan, bahwa di nusantara, kebudayaan lokal disisipi oleh budaya Islam. Kini tantangan berat pun dihadapi para pemuda, generasi milenial.
"Masa depan budaya Islam ditantang dengan tantangan lain di era milenial. Ada memang kemunculan budaya pop, misalnya bernuansa Islam, tapi liriknya kadang dangkal, dan ia tidak bertahan lama," sebutnya dalam acara yang dihadiri juga Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Prof Dr H Kamaruddin Amin MA dan para direktur, dan tim juri.
Lanjutnya, sejumlah upaya dalam merevitalisasi budaya dilakukan dengan melestarikan budaya Islam. Ada festival budaya Islam, membina seniman dan budayawan Islam, temu konsultasi dengan mereka, seminar workshop seni budaya bagi generasi muda, serta lomba video pendek.
Sayed laporkan, penilaian dan pemilihan enam finalis ini berlangsung selama tiga hari, 16-18 September 2020, di Bogor, Jawa Barat. Ada sepuluh dewan juri yang terlibat, terdiri atas unsur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Lembaga Sensor Film (LSF), Praktisi Penyiaran, budayawan, seniman, serta unsur Kemenag.
"Misi Kemenag menjadikan budaya sebagai syiar. Seni budaya sebagai potensi peningkatan agama di Indonesia. Kualitas peserta sangat bagus, dan ini membahagiakan," pungkas Dirjen Bimas, Kamaruddin.[]