[Idi | Jamaluddin] Tgk. H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu), Senin malam (14/7) ceramah Nuzul Qur’an di Masjid Baitussa’adah Bukit Itam Desa Seuneubok Teungoh Kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur.
Ceramah Nuzulul Qur’an yang diselenggarakan oleh Pemkab Aceh Timur dihadiri oleh Bupati Aceh Timur dan Muspida, tak ketinggalan Kakankemenag Aceh Timur yang diwakili kasi Bimas Islam Akly,S.Ag.
Dalam ceramahnya waled Nu menyampaikan turunnya Al-qur’an bukan langsung oleh Jibril tapi melalui mimpi-mimpi nabi muhammad terlebih dulu. “Bersarkan mimpi-mimpi tersebut Muhammad mengasingkan diri ke Qua Hira’ saat itulah baru turun jibril membawa wahyu,” kata beliau.
Maka dengan turunnya Al-Quran yang merupakan undang-undang tahun perlu dibaca seriap saat dan memasyarakatkan Al-Quran ke setiap generasi, “Jangan malu-malu belajar Al-Quran, terapkan nilai2 Alquran dalam kehidupan sehari-hari,” pinta pimpinan ponpes salafiah Ummul Ayman Mesjid Raya Samalanga itu.
Tgk. H Nuruzzahri Yahya, akrab disapa Waled Nu, lahir di desa Mideun Jok, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen pada 1951. Beliau anak sulung Tgk.H Yahya dari istri pertamanya, Sa’diah. Dari ibunda Sa’diah yang meninggal dunia pada 1959
Waled Nu mempunyai dua orang saudara; Tgk.Fakhrurrazi Yahya dan Syeh Asnawi Yahya (Alm). Dari ibunda kedua, Hj Nurjannah, Waled mempunyai dua orang adik, yaitu Tgk. Syeh Baihaqi dan Hj. Marhamah (Walidah Tanoh Mirah,isteri Tgk.H.Anwar Nurdin). Ketika beliau berumur delapan tahun, ibunda kandung meninggal dunia dan tinggallah Nuruzzahri kecil dengan adik-adiknya bersama ayah.
Ayah Tgk.H.Nuruzzahri, Tgk. H.Yahya, adalah seorang tokoh masyarakat, tokoh agama, juga seorang guru besar yang merangkap panitia pembangunan dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamiyah Mesjid Raya, (MUDIMESRA), di era kepemimpinan Tgk.H. Abdul Aziz (Abo Aziz Samalanga). Selain sebagai tokoh agama, beliau juga seorang pembisnis hasil bumi yang tergolong sukses. [y]